Alasan Tak Mau Divaksin, Tidak Halal Hingga Vaksinasi Harus Membayar
Pemerintah harus menjelaskan vaksin Covid itu tidak punya efek samping yang berbahaya dan alasan lainnya sehingga nantinya bisa tercapai herd immunity

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia mencatat 41 persen masyarakat Indonesia tidak atau kurang bersedia divaksin vaksin Covid-19. Masyarakat masih memiliki ketakutan akan tingkat keamanan dari vaksin.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis secara virtual hasil survei Indikator: ‘Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19,’ Minggu (21/2/2021).
“Dari 41 persen orang yang nggak bersedia divaksin tadi itu, 54 persennnya, lebih dari separuh, merasa vaksin itu efek sampingnya mungkin masih ada yang belum ditemukan atau tidak aman,” ujarnya.
“Kenapa mereka kurang bersedia? Karena vaksin dianggap punya efek samping yang belum kelihatan sekarang,” jelasnya.
Kemudian survei menunjukkan masyarakat menilai vaksin itu tidak efektif.
Baca juga: Jangan Khawatir, Hal Ini Biasa Terjadi Usai Divaksin Covid-19
Ada 27 persen masyarakat memberikan alasan tersebut ketika ditanya mengenai kenaoa tidak atau kurang bersedia divaksin.
Sebanyak 23,8 persen masyarakat beranggapan dirinya tidak membutuhkan vaksin tersebut karena merasa badan sehat.
Adapula masyarakat tidak bersedia divaksin karena tidak mau membayar untuk dapat vaksin Covid-19.
“Sebanyak 17,3 persen masih ada yang beranggapan vaksin itu tidak digratiskan,” ucapnya.