Waspadai Penurunan Semu Kasus Corona, Epidemiolog: Lihat Jumlah Orang yang Dites
Ahli Epidemiologi dr Windhu Purnomo mengungkapkan perlu melihat data secara utuh untuk melihat perkembangan kasus Covid-19.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Ahli Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) dr Windhu Purnomo mengungkapkan perlu melihat data secara utuh untuk melihat perkembangan kasus Covid-19.
Dokter Windhu menyebut tidak cukup perkembangan pandemi hanya dilihat dari jumlah kasus konfirmasi positif harian.
"Kasus yang dilaporkan atau kasus yang terdeteksi sangat tergantung dari jumlah testing, jumlah orang yang diperiksa. Bukan jumlah spesimen harian yang dilakukan," ungkap Windhu dikutip Tribunnews.com, Selasa (2/3/2021).
Jika jumlah orang yang dites menurun, maka kasus yang terkonfirmasi juga kemungkinan besar ikut turun.
Sehingga, Windhu menyebut perlu melihat secara utuh data yang ada.
Baca juga: Bakal Hadapi Munculnya Strain Baru Covid-19 di 2021, Epideminolog Ini Ungkap Langkah Antisipasi
Kondisi Testing di Indonesia
Diketahui, tepat di satu tahun Covid-19 di Indonesia, terdapat penambahan 5.712 orang positif.
Angka tambahan kasus ini memang terlihat menurun dibandingkan angka tambahan beberapa waktu lalu yang mencapai belasan ribu tambahan kasus dalam sehari.
Namun jika dilihat dari jumlah orang yang dites, terjadi penurunan.
Dikutip dari data Kementerian Kesehatan (Kemkes) yang diunggah Twitter BNPB, terdapat 29.990 orang yang dites dalam 24 jam terakhir.
Sehingga angka positivity rate mencapai 18,6 persen.
Baca juga: Setahun Corona di Indonesia, Total Kasus 1.347.026, Meninggal Dunia 36.518
Sementara itu Windhu menilai kondisi testing Covid-19 di Indonesia masih belum optimal.
Windhu mengungkapkan, ada pola yang mengagetkan di mana ada testing yang melonjak tinggi pada 23-24 Februari 2021.
Dikutip dari data Kemkes, di tanggal itu jumlah orang yang dites mencapai lebih dari 7 juta orang.