Satgas: Semua Penyintas Berpotensi Alami Long Covid
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa siapapun yang pernah terinfeksi Covid-19 berpotensi mengalami long covid.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa siapapun yang pernah terinfeksi Covid-19 berpotensi mengalami long covid.
Long Covid adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita pasien penyintas Covid-19 meski sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil tes.
"Siapapun yang pernah terinfeksi Covid-19 berpotensi mengalami long covid. Hal ini sangat tergantung pada daya tahan tubuh dan derajat keparahan dari gejala yang dialami saat terjangkit Covid-19 ," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat, (12/3/2021).
Pada prinsipnya menurut Wiku, mereka yang mengalami long Covid-19 akan sembuh.
Baca juga: Kementerian PPPA Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Bagi Seluruh Pegawai
Namun untuk waktu kesembuhannya berbeda-beda tergantung kondisi setiap orang yang mengalaminya.
"Pada prinsipnya mereka yang alami long covid dapat sembuh namun waktu kesembuhannya berbeda untuk setiap orang," katanya.
Sebelumnya Wiku mengatakan, secara umum penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2 sampai dengan 6 minggu. Akan tetapi, untuk beberapa penyintas akan merasakan efek berkepanjangan paska sembuh.
"Harap dijadikan catatan, mereka yang menderita long Covid-19, tidak akan menularkan gejala yang sama ataupun virus kepada mereka yang berada di sekitarnya," jelasnya saat memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, yang disiarkan virtual, Selasa (9/3/2021).
Baca juga: Per 12 Maret Tercatat 140.451 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Dalam pedoman tatalaksana penanganan Covid-19 edisi Desember 2020 dijelaskan bahwa ada beberapa gejala yang termasuk ke dalam fenomena ini antara lain batuk, sesak nafas, anosmia, ageusia, sakit kepala, nyeri pada tubuh, diare, mual, kelelahan, nyeri abdomen dan nyeri badan, hingga gejala neurologis.
Keadaan Long Covid-19 ini dapat menyerang berbagai kelompok usia. Salah satu studi menyatakan bahwa pada kelompok usia 18-34 tahun didapatkan 20 persen pasien dengan gejala yang berkepanjangan.
Baca juga: Satgas Pantau 62.883 Suspek Covid-19 Per 12 Maret 2021
Beberapa ahli juga menyatakan bahwa gejala berkepanjangan ini sebagai Lingering Symptoms dengan gejala berupa brain fog atau kesulitan berpikir, tarikan nafas yang memendek, aritmia, hingga terjadinya hipertensi.
Hal ini dihipotesiskan terjadi akibat infeksi langsung virus terhadap masing-masing organ.
Sebuah penelitian menungkapkan, bahwa 87.4 persen pasien Covid-19 yang sudah baik akan tetap mengalami gejala persisten hingga 60 hari.