Wamenkes: Vaksin AstraZeneca Masih Aman Digunakan atas Keputusan WHO
Dalam sidang di WHO dan EMA, Dante menyebut tak ada hubungan antara peningkatan kekentalan darah dengan kegiatan vaksinasi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengakui bahwa ada laporan soal Vaksin AstraZeneca yang sehubungan dengan adanya kekentalan darah yang meningkat.
"Itu kejadian 30 dari 5 juta suntikan, tapi biarpun dari 5 juta suntikan itu, kalau diukur dari angka kekebalan darah yang meningkat, itu masih lebih kecil dengan tanpa vaksinasi," kata Dante saat menemani Wapres Ma'ruf di Lampung, Senin (22/3/2021).
Dalam sidang di WHO dan EMA, Dante menyebut tak ada hubungan antara peningkatan kekentalan darah dengan kegiatan vaksinasi.
"Vaksin AstraZeneca masih aman digunakan atas keputusan WHO," pungkasnya
Diberitakan sebelumnya, perusahaan biofarmasi global yang menciptakan vaksin Covid-19 AstraZeneca merespon kabar yang beredar terkait adanya kandungan tripsin babi dalam vaksin tersebut.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (21/3/2021), pihak AstraZeneca menjamin, vaksin yang turut diproduksi oleh Universitas Oxford ini tidak mengandung unsur hewani.
Hal tersebut kata pihaknya telah dikonfirmasi oleh Badan Otoritas Produk Obat dan Kesehatan Inggris.
Baca juga: Polemik Vaksin AstraZeneca, Satgas Covid-19: Dalam Penggunaan Vaksin, Aspek Manfaat Harus Dinilai
"Semua tahapan proses produksinya, vaksin vektor virus ini tidak menggunakan dan bersentuhan dengan produk turunan babi atau produk hewani lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga meyakini hal tersebut yang didasari oleh persetujuan dari 70 negara di dunia.
Beberapa negara tersebut didominasi oleh negara muslim yakni, Arab Saudi, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, Mesir, Aljazair dan Maroko dan banyak Dewan Islam di seluruh dunia.
Keseluruhannya kata pihak AstraZeneca telah menyatakan sikap bahwa vaksin ini diperbolehkan untuk digunakan oleh para Muslim.
"Semua vaksin, termasuk Vaksin COVID-19 AstraZeneca, merupakan bagian penting dalam menanggulangi pandemi COVID-19 agar dapat memulihkan keadaan di Indonesia agar dapat memulihkan perekonomian Indonesia secepatnya," tukasnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengumumkan bahwa vaksin AstraZeneca (AZ) haram, karena mengandung zat yang berasal babi, berdasarkan kajian yang dilakukan MUI oleh pihak-pihak terkait.
Kendati demikian MUI memperbolehkan penggunaan vaksin AZ bagi umat Islam berdasarkan kajian fikih.