BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 6 April 2021: Tambah 4.549 Kasus, Total 1.542.516 Positif
Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 4.549 pasien pada Selasa (6/4/2021).
Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 4.549 pasien pada Selasa (6/4/2021).
Data di laman Covid19.go.id pukul 16.10 WIB, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 1.542.516 pasien.
Pada Senin (5/4/2021) kemarin, total pasien positif Covid-19 sebanyak 1.537.967 orang.
Jumlah pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 1.385.973 di seluruh Indonesia.
Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 1.381.677 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 4.296 orang.
Baca juga: Epidemiolog Sebut Mutasi Corona E484K Bisa Turunkan Efikasi pada Vaksin dan Reinfeksi
Kemudian, total ada 41.977 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Sementara, data kemarin sebanyak 41.815 orang meninggal dunia.
Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 162 orang.
Menkes Atur Ulang Laju Vaksinasi Covid-19
Laju vaksinasi Covid-19 mendatang tidak secepat sebelumnya karena telah terjadi embargo di beberapa negara produsen vaksin.
Banyak negara-negara Eropa dan beberapa negara di Asia seperti India, Filipina, Papua Nugini, serta beberapa negara di di Amerika Selatan seperti Brazil, terjadi lonjakan ketiga dari kasus aktif Covid-19.
Akibatnya, negara-negara yang memproduksi vaksin di lokasi tersebut mengarahkan agar produksi vaksin nya tidak boleh diekspor, hanya boleh dipakai di negara masing-masing.
Hal itu telah mempengaruhi ratusan negara di dunia termasuk Indonesia.
Baca juga: 10 dari 14 Pasien Covid-19 di Tokyo Jepang Terinfeksi Varian Baru Virus Corona E484K
Sehingga, jumlah vaksin yang tadinya tersedia untuk bulan Maret dan April masing-masing 15 juta dosis atau total 30 juta dosis, hanya bisa dapat 20 juta dosis.
“Kita atur kembali sehingga kenaikannya tidak secepat sebelumnya. Karena memang vaksinnya yang berkurang suplainya,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Selasa (6/4/2021).
Ia mengharapkan dapat dilakukan negosiasi dengan negara-negara produsen vaksin.
“Mudah-mudahan bulan Mei bisa kembali normal sehingga kita bisa melakukan vaksinasi dengan rate seperti sebelumnya yang terus meningkat,” ujarnya.
Terkait dengan keterbatasan suplai vaksin, prioritas penerima vaksinasi mesti diperjelas, dan prioritas diatur berdasarkan risiko terpapar.
Baca juga: Kasus Pertama di Jepang, Perawat Terinfeksi Virus Corona 6 Hari Setelah Vaksinasi Pertama
Data yang ada di Kementerian Kesehatan menunjukkan dari 1,5 juta yang terpapar, sebanyak 10 persennya Lansia di atas 60 tahun.
Namun, dari 100 persen yang meninggal, 50 persennya adalah Lansia.
“Jadi kelihatan sekali bahwa teman-teman kita di atas 60 tahun itu berisiko tinggi."
"Kalau kita lihat yang masuk rumah sakit yang wafat untuk non Lansia hanya sekitar 10 persen dari total yang masuk, tapi kalau Lansia hampir tiga kali lipat,” jelas Budi.
Sehingga, dengan adanya keterbatasan vaksin di bulan April ini akan diarahkan untuk disuntikkan kepada Lansia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)