Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Corona Indonesia 7 April 2021: Total 1.547.376 Positif, 1.391.742 Sembuh, 42.064 Meninggal

Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Rabu (7/4/2021).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in UPDATE Corona Indonesia 7 April 2021: Total 1.547.376 Positif, 1.391.742 Sembuh, 42.064 Meninggal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Update Covid-19. Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Rabu (7/4/2021), Total 1.547.376 Positif, 1.391.742 Sembuh, 42.064 Meninggal. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Rabu (7/4/2021).

Kasus positif virus corona tercatat ada penambahan sebanyak 4.860 kasus.

Sehingga, saat ini total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.547.376 kasus dari sebelumnya sebanyak 1.542.516 kasus.

Hal itu tercatat dalam situs resmi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, covid19.go.id, pada Rabu sore pukul 16.39 WIB.

Kabar baiknya, sebanyak 5.769 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Baca juga: Studi Ungkap Satu dari Tiga Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Neurologis seperti Kecemasan

Baca juga: Cerita Siswa di Jakarta Belajar Tatap Muka, Nyasar Pergi Sekolah hingga Takut Terpapar Covid-19

Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 1.391.742 dari sebelumnya yang sebanyak 1.385.973 pasien.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 87 pasien.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 42.064 dari yang sebelumnya 41.977 pasien.

Penambahan kasus positif Covid-19 itu tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.

Baca juga: Kemenag Bakal Gelar Bahtsul Masail Bahas Manasik Haji di Masa Pandemi Covid-19

Baca juga: BNPB Salurkan Dana Huntara Ke Korban Bencana NTT Guna Cegah Covid-19 di Pengungsian

Benarkah Fungsi Paru-paru Penyintas Covid Tidak Bisa Normal Lagi? Ini Kata Ahli

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, meski telah dinyatakan sembuh, penyintas Covid-19 nampaknya belum sepenuhnya dapat bernafas lega.

Kemungkinan, fungsi paru-paru tidak dapat befungsi normal seperti sedia kala.


Hal ini diungkapkan oleh dr Heidy Agustin, Sp. P(K).

Seperti yang diketahui sebelumnya, saat terserang Covid-19, gejala pertama kali yang dirasakan adalah batuk-batuk hingga sesak nafas.

Baca juga: Satgas Covid-19: Anak PAUD Hingga SD Perlu Bimbingan Terapkan Prokes Saat Pembelajaran Tatap Muka

Baca juga: Kasus Covid-19 di Piala Menpora 2021, PT LIB: Ada Pemain yang Kena

Dampak ini semakin terasa jika pengidap Covid-19 sudah di tahap menengah dan berat.

Penanganan yang segera dan deteksi sedari dini dapat membantu gejala tersebut.

Namun di beberapa kasus, ada pula yang sudah mengalami infeksi sampai ke tahap yang cukup berat.

Sehingga terjadinya proses peradangan yang cukup berat pada paru-paru.

Baca juga: Angka Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Melampaui 3 Juta Orang di Tengah Kebangkitan Kasus Baru

Baca juga: 62 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Terancam Harus Dibuang Jika Terbukti Terkontaminasi

Lama kelamaan peradangan tersebut membentuk parutan sehingga menyebabkan paru-paru menjadi kaku.

Dalam kondisi seperti ini, dunia medis menyebabkannya fibrosis.

Menurut pemaparan dr Heidy, fibrosis dapat menyebabkan paru-paru tidak mengembang seperti semula.

Sehingga paru-paru mengalami keterbatasan dalam menampung oksigen.

Baca juga: Update Vaksinasi: 13 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan

Baca juga: Keganasan Mutasi Baru Virus Covid yang Muncul di Indonesia, Pasien Sembuh Bisa Terinfeksi Kembali

Sehingga setelah dinyatakan sembuh, tubuh tetap alami sesak napas yang parah, batuk, dan kelelahan yang mungkin terjadi usai sembuh dari infeksi virus corona.

Sayangnya untuk saat ini menurut dr Heidy belum ada obat yang dapat menyembuhkan fibrosis secara total.

Namun, masih ada upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi gangguan yang disebabkan oleh fibrosis.

Misalnya seperti pemindaian paru-paru secara teratur dan mengonsumsi makanan berprotein tinggi.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas