Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tegaskan Larangan Mudik, Doni Monardo Minta Belajar dari Kasus Covid-19 di India: Harus Jadi Catatan

Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo kembali menegaskan terkait larangan mudik dari pemerintah.

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Tegaskan Larangan Mudik, Doni Monardo Minta Belajar dari Kasus Covid-19 di India: Harus Jadi Catatan
Istimewa
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo di Bandung. Doni Monardo kembali menegaskan terkait larangan mudik dari pemerintah. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo kembali menegaskan terkait larangan mudik dari pemerintah.

Ia menyampaikan, larangan mudik lebaran 2021 berdasarkan berbagai pertimbangan, masukan, dan data-data yang dikumpulkan selama satu tahun terakhir.

Doni kemudian mengingatkan para kepala daerah agar mengikuti arahan pemerintah pusat tersebut.

Hal itu disampaikan dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/5/2021).

“Keputusan dilarang mudik ini mohon kiranya narasinya adalah narasi tunggal. Tidak boleh ada pejabat manapun yang berbeda narasinya dari narasi pusat."

"Ini adalah keputusan politik negara, Kepala Negara adalah Bapak Presiden Jokowi. Mohon sekali lagi, seluruh komponen bangsa untuk betul-betul mengikuti arahan ini,” ujarnya, dikutip dari laman presidenri.go.id.

Baca juga: Kemenhub Terbitkan Stiker Khusus Perjalanan Saat Larangan Mudik, Begini Cara Mengajukannya

Setelah Presiden mengumumkan larangan mudik, masih ada sekira tujuh persen masyarakat yang menyatakan akan tetap melakukan mudik.

Berita Rekomendasi

“Bahkan sebelum Ramadhan pun sudah ada yang kembali ke kampung halaman untuk melakukan berbagai macam aktivitas."

"Sehingga kalau kita lihat, hampir semua provinsi di pulau Sumatera mengalami kenaikan kasus baik kasus aktif dan juga menurunkan angka kesembuhan, serta meningkat angka kematiannya,” ungkapnya.

Sehingga, Doni Monardo mengimbau para kepala daerah terutama di Sumatera, untuk melakukan evaluasi secepat mungkin.

Kepala BNPB Doni Monardo (kiri) dan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Kepala BNPB Doni Monardo (kiri) dan Menkes Budi Gunadi Sadikin. (IST)

Ia juga meminta para kepala daerah tidak terlambat dalam melakukan pengetatan dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar kasus positif tidak melonjak secara eksponensial.

“Jangan sampai terlambat karena ketika terlambat melakukan pengetatan dan melakukan langkah-langkah untuk pencegahan, maka kasus eksponensial ini akan tidak terkontrol seperti yang pernah terjadi di Jakarta pada bulan September dan Oktober tahun lalu."

"Setelah adanya pengenduran terhadap sejumlah kegiatan liburan, maka RS Wisma Atlet mengalami kepenuhan sehingga terjadi antrean ambulans yang cukup panjang."

"Pengalaman-pengalaman ini diharapkan betul-betul menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak terulang kembali pada periode yang akan datang,” terangnya.

Baca juga: Tjahjo Kumolo: ASN Tidak Mudik Adalah Bentuk Rasa Cinta Ke Keluarga

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas