Usai Investigasi, Komnas KIPI Tegaskan Vaksin AstraZeneca Aman
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca terkonfirmasi tidak berkaitan langsung dengan vaksinasi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pelaksanaan program vaksinasi AstraZeneca dilanjutkan.
Ketua Komnas KIPI Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K)., M.TropPaed., menyatakan, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius yang diduga terkait vaksin AstraZeneca baru-baru ini terkonfirmasi tidak berkaitan langsung dengan vaksin tersebut.
Data-data baru ini telah yang sudah dikumpulkan Komnas KIPI, telah dibandingkan dengan hasil uji klinik vaksin AstraZeneca sehingga saat ini Komnas KIPI bisa mengambil kesimpulan atas kejadian tersebut.
Baca juga: Komnas KIPI: Tidak Ada yang Meninggal Karena Vaksinasi Covid-19
Baca juga: Jepang Setujui Penggunaan Vaksin Moderna, Tenaga Medis Diminta Pantau KIPI di 15 Menit Pertama
“Kasus KIPI terakhir yang sudah kami investigasi, setelah mengkaji data rekam medis pasien, dan pemeriksaan laboratorium, bisa disimpulkan kasus tersebut disebabkan oleh penyebab lain, tidak terkait dengan vaksin AstraZeneca,” jelas Prof. Hindra, pada Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan di FMB9ID_IKP, Selasa (25/6/2021).
Prof. Hindra melanjutkan, proporsi KIPI yang dilaporkan masyarakat Indonesia mengenai AstraZeneca lebih rendah daripada data hasil uji klinik fase I itulah AstraZeneca aman digunakan.
Ketua Komda PP KIPI Provinsi DKI Jakarta dr. Ellen Sianipar menambahkan,
sampai kini KIPI yang ditemukan khususnya di DKI Jakarta masih bersifat ringan seperti demam yang kemudian bisa hilang dengan sendirinya setelah satu dua hari.
“Sebelumnya AstraZeneca sudah dipakai untuk vaksinasi anggota TNI dan Polri sejak akhir Maret lalu. Untuk masyarakat umum memang baru dipakai pada bulan Mei. Sampai sekarang vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca masih berlangsung dan saya harap masyarakat masih percaya dengan vaksin terse but,” ujar dr. Ellen.
*Gejala KIPI yang Perlu Diperhatikan*
Meski demikian Prof. Hindra mengingatkan, jika penerima mengalami gejala seperti sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, sesak napas, sakit perut, dan pembengkakan tungkai maka harus segera dilaporkan dan mendapatkan penanganan medis.
“Kalau itu terjadi lebih baik segera melapor supaya bisa di beri petunjuk apakah perlu dirujuk ke rumah sakit atau tidak,” terangnya.
Masyarakat diharapkan jujur jika ada masalah kesehatan. Hal itu akan sangat membantu pelaksanaan vaksinasi.
"Apabila sakit, sebaiknya kita berobat terlebih dahulu sebelum divaksinasi. Karena vaksinnya takutnya nanti mubazir di dalam tubuh kita sehingga tidak efektif membentuk antibodi. Akibat lainnya, apabila seseorang jatuh sakit dan diduga terkait vaksinasi bisa memperlama program vaksinasi,” pesan Hindra.
Sebelumnya pakar imunisasidr. Jane Soepardi, MPH., Dsc, mengatakan, vaksin AstraZeneca adalah vaksin yang saat ini paling banyak digunakan di seluruh dunia.