Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sikapi Temuan Virus Corona Varian Delta, Perusahaan Di Guangzhou Pakai Kendaraan Tanpa Pengemudi

Kota Guangzhou di China melakukan sederet langkah pencegahan mengantisipasi penyebaran virus corona varian B.1.617.2 atau Delta.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sikapi Temuan Virus Corona Varian Delta, Perusahaan Di Guangzhou Pakai Kendaraan Tanpa Pengemudi
Freepik
ilustrasi virus corona: Kota Guangzhou di China melakukan sederet langkah pencegahan mengantisipasi penyebaran virus corona varian B.1.617.2 atau Delta. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, GUANGZHOU - Setelah seorang perempuan berusia 75 tahun diketahui positif terinfeksi virus corona varian B.1.617.2 atau Delta, kota Guangzhou di China pun melakukan sederet langkah pencegahan penyebaran.

Mulai dari pengujian massal menggunakan teknologi baru berupa 'kit deteksi asam nukleat' hingga mobil tanpa pengemudi (kendaraan otonom).

Mobil ini pun telah bergerak untuk mengangkut persediaan logistik serta keperluan lainnya.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (9/6/2021), Guangzhou selama ini diketahui telah menjadi rumah bagi banyak perusahaan teknologi, termasuk pusat bagi perusahaan mobil tanpa pengemudi.

Namun dengan diterapkannya sistem penguncian (lockdown) di Liwan, yanh merupakan distrik di Guangzhou, perusahaan-perusahaan di sana kemudian mengangkut barang menggunakan kendaraan otonom mereka ke wilayah tersebut.

Seperti yang dilakukan perusahaan yang bermarkas di Guangzhou, WeRide, yang telah menggunakan bus otonomnya untuk mengangkut makanan ke Liwan.

Baca juga: UPDATE Corona Rabu, 9 Juni 2021: Pasien Positif Tambah 7.725, Sembuh 5.883, Meninggal 170

Berita Rekomendasi

Begitu pula Pony.ai, perusahaan kendaraan otonom lainnya yang telah mengirim kendaraannya ke Liwan dengan persediaan logistik.

Raksasa internet China Baidu juga menggunakan kendaraan otonomnya untuk mengirimkan makanan dan staf medis ke daerah yang terdampak Covid-19 varian Delta.

Mengapa WHO Sebut Varian B.1.617.2 Sebagai Delta?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada 31 Mei lalu bahwa mereka akan memberikan sebutan baru untuk varian baru virus corona (Covid-19) 'yang menjadi perhatian', menggunakan alfabet Yunani.

Ini dilakukan tidak hanya untuk menghindari 'kebingungan' terkait nama yang saat ini digunakan secara luas oleh beberapa jenis varian Covid-19.


Namun juga untuk mencegah agar varian ini tidak disebut berdasar pada lokasi di mana kali pertama ditemukan, seperti varian Inggris, Afrika Selatan atau India.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Disebut Lebih Menular dan Berbahaya Dibandingkan Alpha

Baca juga: Varian Delta Ditemukan Pada Kasus Baru Covid-19 di Victoria Australia

Karena penyebutan berdasar lokasi temuan berisiko menimbulkan stigma berbahaya mengenai negara tertentu dan dapat menimbulkan kebingungan jika pada akhirnya suatu negara ternyata memunculkan lebih dari satu 'varian mengkhawatirkan'.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas