UPDATE Kasus Corona Indonesia 12 Juni 2021: Tambah 7.465 Positif, 5.292 Sembuh, dan 164 Meninggal
Berikut informasi terbaru penambahan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Sabtu (12/6/2021).
Penulis: Nuryanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Berikut informasi terbaru penambahan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Sabtu (12/6/2021).
Dari data di laman Covid19.go.id pukul 17.30 WIB, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia bertambah 7.465 pasien.
Adapun total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia yakni 1.901.490 pasien.
Berdasarkan data pada Jumat (11/6/2021), total pasien positif Covid-19 sebanyak 1.894.025 orang.
Lalu, jumlah pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 1.740.436 di seluruh Indonesia.
Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh yakni 1.735.144 orang.
Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 5.292 orang.
Baca juga: Saat Tsunami Corona Hantam India. Ada Satu Desa Diklaim Belum Tersentuh Covid-19 Hingga Saat Ini
Kemudian, total ada 52.730 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.
Sementara itu, data kemarin menunjukkan sebanyak 52.566 orang meninggal dunia.
Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam sebanyak 164 orang.
Baca juga: Terpapar Virus Corona, 7 dari 100 PMI di Rusunawa Tanjunguncang Dievakuasi ke RSKI Galang Batam
Kemenkes Gerak Cepat Merespons Lonjakan Kasus Covid-19 di Daerah
Perkembangan kasus Covid-19 pascalibur lebaran 2021 telah diprediksi sebelumnya.
Beberapa wilayah seperti Kudus dan Bangkalan melaporkan kejadian luar biasa kasus Covid-19 yang mengakibatkan ruangan isolasi dan intensif di rumah sakit dua daerah tersebut penuh.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak cepat mendukung fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di dua daerah tersebut untuk menekan lonjakan kasus.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono dalam Dialog Produktif, yang diselenggarakan KPCPEN, Kamis (10/6/2021).
Baca juga: Sikapi Temuan Virus Corona Varian Delta, Perusahaan Di Guangzhou Pakai Kendaraan Tanpa Pengemudi
“Ada beberapa tindakan yang harus dilakukan dan dibedakan."
"Untuk daerah-daerah dengan kondisi lonjakan kasusnya tinggi, kita harus memberikan dukungan fasilitas kesehatan seperti bantuan tempat tidur, alat-alat medis, termasuk mendukung persediaan obat-obatan dan menambah alokasi tenaga kesehatan," ujarnya, dikutip dari laman Covid19.go.id.
"Kemenkes juga melakukan mitigasi dan evaluasi dalam rangka membantu manajemen pelayanan kesehatan bagi daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi tersebut,” jelas Dante.
Baca juga: Sejumlah Orang di Jepang Mulai Tak Percaya Virus Corona
PPKM Mikro yang menjadi langkah antisipasi hingga level RT/RW juga diperketat di daerah-daerah yang belum mengalami lonjakan kasus tinggi.
“PPKM Mikro akan terus kita lanjutkan di 34 Provinsi, sampai kondisi waspada ini kita lampaui dan terbukti mampu menurunkan kasus Covid-19,” terangnya.
Kementerian kesehatan sudah memiliki permodelan untuk memprediksi puncak lonjakan kasus Covid-19 pasca lebaran.
“Tingkat kasus kira-kira akan berlangsung selama 6-7 minggu dari puncak mobilisasi."
"Dengan penerapan PPKM Mikro dan keterlibatan masyarakat secara luas, kita bisa menekan penularan ini,” tambah Dante.
Baca juga: Virus Corona Varian Delta Disebut Lebih Menular dan Berbahaya Dibandingkan Alpha
Ia lalu mengimbau, apabila ada liburan panjang lagi, masyarakat bisa menahan diri dari melakukan perjalanan.
“Apa yang terjadi adalah tanggung jawab kita bersama."
"Apa yang terjadi di Kudus tidak hanya tanggung jawab pemerintah daerah Kudus, tapi juga tanggung jawab secara nasional untuk memberikan kontribusi yang efektif,” tegas dia.
(Tribunnews.com/Nuryanti)