Darurat! Rem Lonjakan Kasus Covid-19, Muncul Opsi Lockdown Total, Jangan Kendor Protokol Kesehatan
Melonjaknya kasus covid-19 beberapa waktu terakhir menunjukkan kedaruratan, Para ahli pun menyarakan opsi lockdown total.
Penulis: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Melonjaknya kasus covid-19 beberapa waktu terakhir menunjukkan kedaruratan, Para ahli pun menyarakan opsi lockdown total.
Seperti yang dikatakan Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban.
Ia menyarankan dalam situasi lonjakan kasus Covid-19 seperti ini, lockdown menjadi mutlak dilakukan.
Baca juga: Anies Sebut Jakarta Hadapi Puncak Baru Penambahan Kasus Covid-19, Jam Malam Berlaku di Ibukota
Baca juga: Menteri PAN-RB: Tidak Ada Istilah Kantor Pemerintah Lockdown
Menurutnya, semua kegiatan, liburan, maupun perjalanan tidak penting harus dihentikan sejenak. Apalagi mempertimbangkan sekolah tatap muka dibuka kembali.
"Lakukan lockdown sebelum telat. Situasi bisa berubah jadi mengerikan," ujarnya seperti dikutip dari akun twitternya, Jumat (18/6/2021).
Meski tak populer di Indonesia, namun kebijakan lockdown terbukti efektif di beberapa negara.
India misalnya, dari 400 ribu kasus per hari, turun menjadi 70 ribu.
"Saya rasa, pandemi akan sulit terkendali jika jarak sosial ekstrem tidak diperaktikkan," ungkao guru besar FKUI ini.
Baca juga: India Longgarkan Pembatasan Covid-19, Kini Taj Mahal Dibuka Kembali untuk Turis
Baca juga: Komite KIPI India Konfirmasi Kematian Pertama Terkait Vaksinasi
Ia mengatakan, penerapan lockdown berjalan paling cepat dua minggu. Sambil melihat jumlah penambahan kasus atau positivity rate.
Seperti di Jakarta yang berada di angka 17-18 persen. Tunggu sampai 10 persen. Itu cukup. Setelah itu baru kembali lagi ke PPKM Mikro.
Ia menilai, lockdown menjadi cara untuk membatasi pergerakan masyarakat saat situasi pandemi Covid-19 darurat.
"Saat ini rumah sakit penuh, kasus melonjak, beberapa tenaga kesehatan dan medis telah terinfeksi--yang bisa menyebabkan kualitas layanan menurun," terangnya.
PPKM Belum Maksimal
Sejauh ini, Zubairi menilai kebijaka PPKM Mikro belum memberikan hasil maksimal.
Kebijakan lockdown akan mengesankan bahwa situasi saat ini benar-benar darurat sehingga masyarakat juga sadar akan hal itu.