Nakes Sudah Divaksin Masih Terpapar Covid-19, Menkes: Kebanyakan Tanpa Gejala dan Sembuh Cepat
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut masih ada tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 meski sudah divaksin.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut masih ada tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar Covid-19 meski sudah divaksin.
Namun, kebanyakan dari mereka tidak memiliki gejala berat.
"Tenaga kesehatan yang tingkat vaksinasinya tinggi dan sudah lengkap, masih ada yang tertular."
"Tapi hampir semua yang terpapar tanpa gejala dan tingkat kesembuhannya juga sangat baik," ungkap Budi, Selasa (22/6/2021), dikutip dari setkab.go.id.
Diketahui lonjakan kasus Covid-19 membuat sejumlah fasilitas kesehatan kekurangan nakes.
Baca juga: Sebut PPKM Mikro Tak Efektif, Pakar Epidemiologi Sarankan PSBB Wilayah Aglomerasi
Untuk mengantisipasinya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), disebut Budi akan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Mereka akan terus mengirim bantuan tenaga kesehatan yang memang dibutuhkan, termasuk dokter pasca-internship, peserta program Pendidikan Dokter Spesialis, peserta program Nusantara Sehat, lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes, serta merekrut kembali relawan yang telah habis masa tugas.
Tangani Hulu dan Hilir
Adapun untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, pemerintah akan menerapkan sejumlah kebijakan dari hulu dan hilir.
Kebijakan bertujuan membatasi mobilitas dan interaksi masyarakat, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat penularannya tinggi (zona merah).
Baca juga: Wisma Atlet Hampir Penuh, Pemprov DKI Buka Rusun Nagrak Jadi Lokasi Isolasi Covid-19
Diketahui pemerintah kembali menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro).
PPKM Mikro akan diperpanjang selama dua minggu, yaitu mulai tanggal 22 Juni hingga 5 Juli 2021 dengan membatasi pergerakan masyarakat sebanyak 75-100 persen, disesuaikan dengan kegiatan dan zona merah penularan Covid-19.
“Kita harus menangani sisi hulu dengan baik agar bisa mengurangi tekanan di sisi hilirnya."
"Di sisi hulu, kita harus membatasi mobilisasi masyarakat melalui penerapan PPKM Mikro guna mengurangi penyebaran virus dan juga mempercepat pelaksanaan vaksinasi."
"Di hilir, kita akan fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan,” urai Budi.
Baca juga: Menakar Efektivitas PPKM Mikro di Tengah Keterisian RS di Pulau Jawa yang Mulai Mengkhawatirkan
Sementara itu terkait kecepatan penyuntikan vaksin, Kemenkes didukung oleh TNI, Polri, dan pemerintah daerah (pemda) akan terus meningkatkan kecepatan penyuntikan.
Setelah target vaksinasi 700 ribu per hari tercapai di bulan ini, kecepatan akan ditingkatkan menjadi 1 juta per hari mulai bulan depan.
Hal ini seiring dengan relaksasi batasan kriteria dan usia penerima vaksin di atas 18 tahun.
Tembus 2 Juta Kasus
Sementara itu kasus Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 2 juta kasus per Senin (21/6/2021).
Terdapat penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 13.668 pada laporan harian, Selasa (22/6/2021).
Sehingga, total kasus infeksi corona di Indonesia mencapai 2.018.113.
Sementara itu, kasus sembuh bertambah 8.375, sehingga totalnya menjadi 1.810.136 kasus.
Adapun kasus kematian harian bertambah 335.
Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 55.291.
Berita penanganan covid lainnya
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)