Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BPOM Terus Dukung Ketersediaan Obat Selama Pandemi Covid-19

BPOM mendukung iklim berusaha yang kondusif di Indonesia sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
zoom-in BPOM Terus Dukung Ketersediaan Obat Selama Pandemi Covid-19
Istimewa
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) Penny K Lukito. 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) Penny K Lukito mengatakan pihaknya mendukung iklim berusaha yang kondusif di Indonesia sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Bentuk komitmen tersebut ditunjukkan dalam berbagai upaya dan inovasi percepatan serta kemudahan perizinan terkait obat melalui upaya deregulasi dan simplifikasi proses bisnis untuk meningkatkan daya saing serta investasi pelaku usaha farmasi di Indonesia.

"Penyederhanaan perizinan berusaha dilakukan dengan tetap mengutamakan aspek khasiat, keamanan, dan mutu obat yang akan dikonsumsi oleh masyarakat sepanjang Product Life Cycle," kata dia, Rabu (23/6/2021).

Badan POM juga mendukung berbagai upaya dalam memenuhi ketersediaan obat dalam kondisi pandemi Covid-19.

Antara lain dengan percepatan registrasi obat dan produk biologi (PB) melalui upaya simplifikasi persyaratan registrasi dalam skema Emergency Use Authorization (EUA),dengan tetap mempertimbangkan risk and benefit serta dilakukan peninjauan kembali jika didapatkan data baru.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, 39 Unit Jaringan Rumah Sakit Siloam Hospitals Sudah Antisipasi

Selama masa pandemi, Badan POM telah memberikan 20 persetujuan EUA obat dan vaksin seperti Vaksin Covid-19, Coronavac, Covid-19 Vaccine AstraZeneca, Favipiravir, dan Remdesivir.

Berita Rekomendasi

"Badan POM terus mengawal keamanan obat beredar termasuk vaksin dalam kondisi darurat, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan langsung ke sarana distribusi vaksin dan menerbitkan pedoman pengawasan keamanan obat dan vaksin pasca EUA," katanya.

Menurutnya, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan menjadi fokus pemerintah untuk dapat menanggulanginya, menjadi sebuah tantangan tersendiri dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pembinaan maupun bimbingan teknis, mengingat pertemuan dan layanan konsultasi tatap muka sangat dibatasi.

Untuk menyikapi hal tersebut dan sejalan dengan era transformasi digital, Badan POM terus berinovasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi informasi/digitalisasi.

Baca juga: Selalu Patuhi Protokol Kesehatan, Indro Warkop Bingung Positif Covid-19

Sejalan dengan itu dan dalam rangka memperingati Hari Pelayanan Publik Internasional yang jatuh pada tanggal 23 Juni 2021, Badan POM menyelenggarakan Forum Pelayanan Publik Terpadu Badan POM di Bidang Obat Sepanjang Product Life Cycle selama satu pekan yang dimulai pada tanggal 21 Juni 2021 sampai dengan 25 Juni 2021.

Ia mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tema “Sinergisme dengan Semangat Melayani Masyarakat Pada Masa Pandemi Covid-19”.

Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari Desk Konsul Registrasi Obat: Sinergisme Pelayanan Publik dengan Semangat Melayani Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19; PENA SISOBAT (Peluncuran dan Pengenalan Sistem Informasi Standar Obat) dan Sosialisasi Regulasi Terkini di Bidang Obat.

Kemudian SMART GMP (Sepekan Melayani Asistensi Regulatori Terpadu GMP); PASTI CDOB (Pekan Asistensi regulaSi TerkaIt CDOB); Pelayanan Mantap di Era Digital (Refreshment Pelayanan Publik AHP, SKI, dan Iklan Obat di Era Digital Dalam Rangka Meningkatkan Kepatuhan Pelaku Usaha).

"Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di beberapa kota dimana terdapat banyak pelaku usaha di bidang obat, diantaranya Jakarta, Semarang, Surabaya, Depok dan Bekasi, sehingga diharapkan mampu memudahkan pelaku usaha berinteraksi langsung dengan Badan POM untuk mendapatkan informasi terkait pelayanan publik di bidang obat," katanya.

Baca juga: Pecah Rekor! Kasus Harian Positif Covid-19 Tembus 15.308 Orang, Tertinggi Selama Era Pandemi

Pada kesempatan ini juga dilakukan pemberian award atau apresiasi bagi stakeholder yang memiliki komitmen dalam penyelenggaraan program pemerintah dan/atau pengembangan obat di Indonesia.

Selain itu, untuk menjawab tantangan di era digital dan mendukung kemudahan komunikasi di masa pandemi, diluncurkan One Service Consultation Program melalui fitur layanan live chat pada subsite sertifikasicdob.pom.go.id, otomatisasi respon dengan robot whatsapp, dan notifikasi kepada PBF sebagai reminder pengajuan perpanjangan Sertifikasi CDOB.

Pada kesempatan ini juga secara resmi Kepala Badan POM melakukan launching beberapa buku berjudul Buku Pengelolaan Vaksin Covid-19 di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Buku Seputar Karakteristik dan Mutu Vaksin Covid-19, dan Buku Serba Serbi Obat di Era New Normal.

"Melalui serangkaian kegiatan Forum Pelayanan Publik Terpadu Badan POM di Bidang Obat Sepanjang Product Life Cycle tersebut, diharapkan pelaku usaha dapat memanfaatkan dengan optimal pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kedeputian I Badan POM untuk lebih memahami standar dan persyaratan serta mempercepat proses mendapatkan izin dari BPOM," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas