Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalbe Hadirkan Tes Covid-19 dengan Metode Tes Air Liur, Diklaim Lebih Akurat daripada Antigen

Kalbe melalui anak usaha KalGen Innolab menawarkan inovasi testing COVID-19 dengan menggunakan metode RT Lamp Saliva atau menggunakan sampel air liur.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kalbe Hadirkan Tes Covid-19 dengan Metode Tes Air Liur, Diklaim Lebih Akurat daripada Antigen
istimewa
Kalbe melalui anak usaha KalGen Innolab menawarkan inovasi testing COVID-19 dengan menggunakan metode RT Lamp Saliva atau menggunakan sampel air liur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kalbe melalui anak usaha KalGen Innolab menawarkan inovasi testing COVID-19 dengan menggunakan metode RT Lamp Saliva atau menggunakan sampel air liur.

Metode RT Lamp ini tergolong baru dalam testing COVID-19 karena dikategorikan tes diagnostik, bukan rapid test sehingga akurasinya lebih baik dari rapid test Antigen.

Metode RT LAMP (Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification) dapat mendeteksi secara spesifik asam nukleat yang merupakan material genetik dari virus SARS CoV-2.

Baca juga: Potret Perang Harga Tes Swab Antigen Murah di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Baca juga: Covid-19 Mengganas, Warga Ramai Datangi Klinik yang Tawarkan Jasa Swab Test Murah

RT LAMP adalah tes molekular yang termasuk dalam kategori NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) bersama dengan RT–PCR dan TCM sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/3602/2021.

“Kalbe berharap inovasi testing COVID-19 dengan metode RT LAMP Saliva ini dapat membantu bagi percepatan program testing yang sedang digiatkan oleh pemerintah saat ini, ” kata Hari Nugroho, Head External Communication PT Kalbe Farma Tbk dalam keterangannya, Kamis (1/7/2021).

Ia mengatakan, metode RT Lamp dengan sampel air liur ini memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin melakukan tes COVID-19.

BERITA REKOMENDASI

" Tidak perlu dicolok hidungnya, cukup menggunakan air liur dan memberikan hasil dengan akurasi yang tinggi,” lanjut Hari.

Kalbe mengklaim, performa akurasi tes RT Lamp dengan sampel air liur ini juga tinggi, sensitivitas 94% dan spesifisitas

KAI Commuter kembali melakukan tes acak rapid antigen Covid-19 di empat stasiun, Selasa (22/6/2021). VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengungkapkan tes acak dilakukan pagi tadi mulai pukul 08.00 WIB di empat stasiun, yaitu Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, dan Tangerang.
KAI Commuter kembali melakukan tes acak rapid antigen Covid-19 di empat stasiun, Selasa (22/6/2021). VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengungkapkan tes acak dilakukan pagi tadi mulai pukul 08.00 WIB di empat stasiun, yaitu Stasiun Bogor, Bekasi, Cikarang, dan Tangerang. (istimewa)

IVD Division Research Manager Stem Cell and Cancer Institute, anak usaha Kalbe yang melakukan penelitian RT Lamp Saliva ini, Akterono, D Budiyati menambahkan pengambilan sampel air liur ini tidak membutuhkan alat khusus dan tidak menimbulkan resiko muntah ataupun hidung sensitif, dimana hal ini sangat memudahkan bagi anak-anak termasuk orang yang hipersensitif.

Direktur KalGen Innolab Henry Sukardi menuturkan, saat ini pemeriksaan Covid-19 dengan RT Lamp Saliva telah dilakukan di berbagai negara antara lain Jepang, Vietnam, Hongkong, Inggris, Belanda, Swedia, Spanyol, Jerman, Kanada dan Selandia Baru.

Biayanya Rp420 ribu


Pemeriksaan RT Lamp di Indonesia sendiri telah dapat dilayani oleh Laboratorium Klinik KalGen Innolab dengan merk InnoLAMP yang melayani masyarakat umum atau sebagai rujukan dari fasilitas kesehatan yang bekerjasama, terutama untuk area Jabodetabek.

InnoLAMP melengkapi rangkaian tes terkait Covid 19 yang dimiliki Kalgen Innolab, termasuk tes PCR, rapid antigen, antibodi (serologi) SARS-COV-2, IL-6, D-Dimer, PT, PTT dan lain sebagainya.

“Saat ini biaya yang dibebankan untuk tes RT Lamp Saliva sebesar Rp 420 ribu, dan hasil dapat diketahui dalam 9 jam,” tambah Henry.

Meskipun saat ini pemeriksaan RT Lamp Saliva telah mendapatan ijin edar dari Kementerian Kesehatan, karena menggunakan metode deteksi molekuler atau Nucleic Acid Amplification Test (NAAT) dengan teknologi RT-LAMP seperti RT-PCR, namun sayangnya pemeriksaan RT Lamp Saliva ini masih dalam proses untuk mendapat persetujuan sebagai dokumen persyaratan perjalanan.

“Kami berharap secepatnya mendapatkan persetujuan dari regulator terkait, agar dapat menjadi alternatif pemeriksaan COVID-19,” harap Henry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas