Panduan Mengatasi Covid-19: Gejala dan Perawatan, Protokol Isoman, Cara Tingkatkan Saturasi Oksigen
Inilah panduan mengatasi Covid-19, mulai dari gejala yang muncul, protokol isoman hingga cara meningkatkan saturasi oksigen.
Penulis: Lanny Latifah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini panduan mengatasi Covid-19, mulai dari gejala yang muncul, protokol isoman hingga cara meningkatkan saturasi oksigen.
Diketahui, kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Minggu (4/7/2021) bertambah 27.233.
Adapun total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini yakni 2.284.084.
Infeksi Covid-19 bisa menyebar sangat cepat dengan mengembangkan gejala beragam, dari tanpa gejala hingga berat.
Jika terkonfirmasi positif, berikut panduan mengatasi Covid-19 yang dirangkum Tribunnews.com dari Halodoc:
Baca juga: Puncak Lonjakan Diprediksi Akhir Juli, Epidemiolog: Saatnya Edukasi Masyarakat Soal Isoman di Rumah
Baca juga: Indonesia Akan Terima Sumbangan 4 Juta Dosis Vaksin Moderna dari Amerika Serikat
Gejala dan Perawatan
1. Kategori Ringan
Gejala:
Demam
Batuk (kering)
Lelah
Tidak bernafsu makan
Pusing
Tidak dapat mencium
Tidak dapat mengecap rasa
Nyeri otot
Sakit tenggorokan
Kedinginan & influenza
Mual, muntah
Diare
Radang
Ruam kulit
Tarikan napas 12-20x/menit
Saturasi oksigen ≥95%
Lokasi Perawatan: Isoman
Durasi Perawatan: 10 hari (setelah gejala pertama) + min. 3 hari (tanpa gejala)
2. Kategori Sedang
Gejala:
Demam
Batuk (kering)
Lelah
Tidak bernafsu makan
Pusing
Tidak dapat mencium
Tidak dapat mengecap rasa
Nyeri otot
Sakit tenggorokan
Kedinginan & influenza
Mual, muntah
Diare
Radang
Ruam kulit
Bernapas pendek, tanpa gangguan pernapasan
Jumlah tarikan napas dalam 1 menit (menarik dan membuang napas): 20-30x/menit
Saturasi oksigen <92%
Lokasi Perawatan: Rumah Sakit
Durasi Perawatan: 10 hari (setelah gejala pertama) + min. 3 hari (tanpa gejala)
3. Kategori Kritis
Gejala:
Demam
Batuk (kering)
Lelah
Tidak bernafsu makan
Pusing
Tidak dapat mencium
Tidak dapat mengecap rasa
Nyeri otot
Sakit tenggorokan
Kedinginan & influenza
Mual, muntah
Diare
Radang
Ruam kulit
Bernapas pendek, tanpa gangguan pernapasan
Jumlah tarikan napas dalam 1 menit (menarik dan membuang napas): 20-30x/menit
Saturasi oksigen <92%
Kondisi kritis dengan: ARDS/Gagal bernapas, Sepsis, Shock Sepsis, Gagal multiorgan
Lokasi Perawatan: HCU - ICU Rumah Sakit
Durasi Perawatan: Dinyatakan sembuh oleh dokter dengan PCR negatif dan gejala klinis membaik
Baca juga: 2 Cara Mengukur Saturasi Oksigen Pada Tubuh: Arterial Blood Gases dan Pulse Oximetry
Protokol Isolasi Mandiri (Isoman)
1. Periksa temperatur secara teratur, 3x/hari. Temperatur normal 36.5-37.5 C.
2. Periksa saturasi oksigen (Sp02) 3x/hari (setelah makan pagi, setelah makan siang dan sebelum tidur malam hari).
Saturasi oksigen yang baik adalah 95% ke atas.
3. Periksa detak jantung 3x/per hari (setelah makan pagi,
makan siang, dan sebelum tidur malam hari). Detak jantung normal adalah 60-100x/min.
Demam atau berolahraga akan meningkatkan detak jantung, jadi perlu beristirahat minimal 15 menit sebelum mengukur detak jantung.
4. Rekam video satu menit yang menunjukkan bagaimana anda bernapas, dan kirimkan ke dokter bersama laporan suhu tubuh, saturasi oksigen dan detak jantung setiap hari.
5. Minum obat dan multivitamin secara teratur dan ikuti anjuran dokter.
6. Jika keadaan memburuk misalnya napas lebih berat, temperatur tinggi, dan dehidrasi, segera pergi ke Rumah Sakit.
Gunakan aplikasi Halodoc untuk memeriksa lokasi terdekat.
7. Gunakan masker.
8. Jaga jarak dengan mereka yang merawat Anda.
9. Cuci tangan secara teratur, menggunakan desinfektan 70% alkohol atau sabun dan air mengalir selama 2 menit.
10. Berjemur minimal 15 menit per hari untuk mendapatkan vitamin D dan lakukan peregangan.
Lakukan seperlunya dan hanya jika keamanannya terjamin.
11. Jangan lupa berdoa dan tetap tenang. Hati yang gembira adalah obat yang baik.
Cara Membaca CT (Cycle Threshold)
1. Nilai CT yang lebih tinggi, berarti konsentrasi virus di dalam tubuh lebih rendah, sehingga rendah kemungkinan virus menyebabkan infeksi.
2. Nilai CT yang lebih rendah, berarti kemungkinan lebih besar untuk virus menyebabkan infeksi.
3. Batasan CT adalah - di bawah 35/40*.
4. Catatan penting: panduan di atas harus dilakukan dengan memperhatikan gejala klinis. Meski pasien berangsur pulih dari Covid-19 dengan angka CT yang lebih tinggi, gejala klinis tetap harus diperhatikan seperti demam, batuk, diare atau tidak mampu bernapas (diukur dari jumlah tarikan napas dalam satu menit, yaitu di bawah 18-20x tarikan napas per menit).
Baca juga: Apa Itu Saturasi Oksigen? Berikut ini Cara Cek dan Berapa Kadar Normalnya
Baca juga: Berapa Kadar Saturasi Oksigen yang Normal? Berikut Penjelasannya
Nilai Saturasi Oksigen
1. Bersihkan jari sebelum menggunakan Oximeter, karena dapat memengaruhi pembacaan.
2. Ukur beberapa jari untuk menentukan saturasi oksigen. Gunakan nilai tertinggi untuk penentuan hasil akhir.
3. Detak jantung normal 72-84/min, suspek COVID-19 biasanya memiliki detak jantung 100/min.
Level Saturasi Oksigen
95 - 100 (Anda dalam kondisi baik)
93 - 94 (Anda perlu berbaring untuk meningkatkan kadar oksigen)
<92 (Anda perlu ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan dokter)
<80 (Anda perlu menggunakan ventilator)
Cek Saturasi Oksigen (Sp02) 3x sehari, yakni Setelah Sarapan, Setelah Makan Siang, dan Sebelum Tidur.
Saturasi normal 95% ke atas.
Teknik untuk mengatasi kekurangan oksigen:
- Berbaring di atas perut dalam 30 menit
- Berbaring ke sisi kanan dalam 30 menit
- Berbaring sambil duduk dalam 30 menit
Ganti posisi antara 3 posisi di atas setiap 30 menit, dan pastikan Anda senyaman mungkin.
Jaga agar ruangan berventilasi baik dan upayakan untuk menghirup udara segar sebanyak mungkin.
(Tribunnews.com/Latifah)