Kisah Penjual Tabung Oksigen: Minta Hasil Tes PCR Pembeli, Harga Naik Dua Kali Lipat Dalam Tiga Hari
Tak ayal pemandangan antrean manusia membawa tabung oksigen untuk diisi ulang terlihat di berbagai sudut-sudut kota termasuk di Jakarta.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tabung oksigen saat ini adalah barang yang banyak dicari oleh masyarakat.
Hal tersebut tidak lepas dari adanya peningkatan tajam penambahan kasuCovid-19 terutama varian baru delta.
Banyak pasien covid-19 yang mengalami sesak napas dan sangat membutuhkan oksigen.
Tak ayal pemandangan antrean manusia membawa tabung oksigen untuk diisi ulang terlihat di berbagai sudut-sudut kota termasuk di Jakarta.
Harganya pun kini semakin membumbung tinggi berkali-kali lipat.
Salah satu penjual tabung oksigen di bilangan selatan Jakarta, Lita Permatasari juga mengakui hal tersebut.
Ia juga kebingungan saat banyak masyarakat yang butuh tabung oksigen sementara harganya semakin mahal.
Lita merasa kasihan kalau mematok harga tinggi kepada masyarakat yang membutuhkan, tapi apa boleh buat.
"Dimana-mana harganya sudah pada naik," kata Lita saat berbincang dengan Tribun, Senin (5/7/2021).
Agar tabung oksigen tepat sasaran Lita mengaku meminta data pribadi pembeli.
Data yang diminta berupa KTP dan surat keterangan hasil rapid test antigen atau PCR yang menunjukkan positif covid-19.
Baca juga: Dampak Kelangkaan Oksigen di Berbagai Wilayah, Distributor di Bali Alami Kekosongan Stok
"Karena stoknya sedikit kan kasihan yang benar-benar butuh kalau yang beli ternyata reseller, dijual lagi," kata Lita.
Jenis tabung oksigen yang dijual Lita adalah ukuran 1,5 meter kubik.
Ia mematok harga di kisaran Rp 2.800.000.