80 Persen Penderita Covid-19 OTG dan Gejala Ringan, Simak Tips Isolasi Mandiri dari Epidemiolog
Temuan kasus Covid-19, 80 persen diantaranya hanya menunjukkan gejala ringan, bahkan diantaranya juga banyak yaang OTG dan gejala ringan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Lalu apa yang harus dilakukan penderita Covid-19 yang masuk kategori OTG atu gejala ringan ?
Sebelumnya, Dicky sempat menyampaikan bahwa mereka yang masuk dalam kategori risiko rendah covid-19 tidak perlu panik dan mengkonsumsi berbagai macam obat kimia maupun produk makanan dan minuman yang diklaim 'anti Covid-19'.
"Untuk yang isoman, (kategori) tidak bergejala atau gejala ringan, tidak ada faktor risiko, jangan panik apalagi konsumsi beragam obat dan produk makanan serta minuman," papar Dicky, dalam akun Twitternya, Senin (5/7/2021).
Ia kemudian menyarankan agar mereka yang OTG atau bergejala ringan melakukan isoman dengan tetap menerapkan sejumlah hal.
Mulai dari mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, banyak mengkonsumsi air putih, mengkonsumsi buah-buahan yang tidak memiliki getah, hingga berkumur menggunakan air garam hangat.
"Banyak minum, makan gizi seimbang dan buah tidak bergetah, istirahat, olah nafas, kumur air garam hangat dan ligasi hidung, (minum) obat demam atau batuk," kata Dicky.
Dicky pun menekankan bahwa saat ini banyak oknum yang mencari keuntungan dengan mengklaim bahwa produk yang mereka jual dapat 'menyembuhkan' pasien dari virus tersebut.
Sehingga ia meminta masyarakat untuk berpikir cerdas dan tidak 'menelan' informasi dan meyakini klaim tersebut sepenuhnya.
"Jangan percaya pada segala produk yang mengaku anti Covid-19 atau dapat menyembuhkan Covid-19, sebagian orang memanfaatkan kepanikan untuk cari keuntungan," jelas Dicky.
Lebih lanjut dirinya menambahkan bahwa melakukan kegiatan olah raga sangat baik selama periode krisis Covid-19 yang diprediksi berlangsung hingga September mendatang.
Karena selain mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang, olah raga dianggap sebagai salah satu cara untuk menjaga kebugaran tubuh.
Namun demikian, ia kembali mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan menghindari faktor-faktor yang dapat berpotensi menjadi sarana penularan virus.
"Olah raga di rumah saja selama periode krisis ini (Juli-September), sehat dan bugar penting, tapi harus hindari potensi penularan," pungkas Dicky.