Pimpinan MPR Paparkan Tiga Hal Kunci Sukses PPKM Darurat Covid-19
Pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Wilayah Jawa-Bali sejak 3-20 Juli 2021.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
Gus Jazil mengatakan, kebijakan PPKM Darurat bukan tanpa risiko. Sebab, kebijakan ini berpotensi mengganggu pergerakan roda perekonomian masyarakat.
"Ini yang harus diantisipasi. Aktivitas perdagangan, niaga, bisnis terhenti, ini juga jadi masalah. Yang lebih kacau lagi kalau PPKM Darurat sudah memberi dampak penurunan ekonomi, tapi tidak berhasil juga dalam menekan laju kasus Covid-19, ini rugi dua kali," katanya.
Menurutnya, pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun telah menyebabkan cukup banyak korban jiwa dan harta.
"Kita miris setiap buka HP, teman-teman kiat meninggal karena Covid-19. Dan itu semua terjadi pada posisi PPKM dan PSBB. Artinya ada masalah disitu,” katanya.
Perjalanan pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun kedua, kata Gus Jazil, harus dijadikan pelajaran bahwa kuncinya adalah pertahanan masing-masing individu.
Mulai dari sisi penerapan protokol kesehatan, imunitas tubuh, mental dan lainnya.
"Termasuk tidak punya pekerjaan itu juga menurunkan imunitas. Dua tahun ini masyarakat dihadapkan pada dua masalah besar. Pertama Covid-19 itu sendiri. Kedua dampak ikutannya. Pekerjaan hilang, masa depan suram, ini menurunkan imunitas,” tuturnya.
Karena itu, Gus Jazil mengajak masyarakat untuk tetap optimistis bahwa badai ini akan segera berlalu.
"Kuncinya, masing-masing individu harus menerapkan kedisiplinan diri untuk terhindar dari Covid-19," pungkasnya.