Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Obat Paling Banyak Dibeli di Apotek Rizal Bekasi karena Diyakini Bisa Memulihkan Pasien Covid-19

Meski permintaan pembelian produk obat itu naik tajam harganya masih dalam kategori normal alias tidak ada kenaikan.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 4 Obat Paling Banyak Dibeli di Apotek Rizal Bekasi karena Diyakini Bisa Memulihkan Pasien Covid-19
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Suasana Apotek Rizal di Pasar Proyek, Kota Bekasi, Selasa (6/7/2021) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa pekan terakhir, kasus Covid-19 di Kota Bekasi terus melonjak sehingga apotek menjadi tempat yang diserbu warga untuk membeli obat.

Apotek Rizal, salah satu apotek yang termasuk lengkap di Pasar Proyek, Jalan Mayor Oking, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi ini diserbu warga untuk membeli vitamin dan obat.

Ema, pengelola Apotek Rizal mengatakan, persediaan obat pasien Covid-19 selalu habis diburu pembeli.

"Persediaan selalu ada, tetapi tetap saja diburu.

Alhasil jadi cepat habis, dan itu juga terkadang dalam beberapa hari kita kosong, karena banyak dicari kan.

Baca juga: 2 Anggota Ormas Terjaring Razia PPKM Darurat di Bekasi, Ketahuan Bawa Senpi & Belati saat Digeledah

Pasokan dari distributor kadang ada yang cepat dikasih, ada yang belum," ujarnya, Rabu(7/7).

Obat yang biasanya banyak dicari belakangan ini antara lain Acetylcysteine, Avigan, Fluimucil, Azithromycin, serta beberapa jenis obat lain yang diyakini mampu memulihkan pasien Covid-19.

Berita Rekomendasi

Pantauan Tribun, Apotek Rizal terlihat paling ramai dibandingkan yang lain.

Alhasil, antrean orang di apotek ini sempat mengular.

Sejak kasus Covid-19 meningkat, hampir setiap hari apotek selalu diserbu warga yang mencari obat untuk penyembuhan pasien Covid-19.

Baca juga: Pastikan Harga Tak Melonjak, Polda Jateng Cek Langsung ke Apotek

"Untuk yang dicari warga itu obat-obat antibiotik seperti untuk flu.

Terus vitamin juga banyak diserbu," jelas Ema.

Meski permintaan pembeli naik, harganya masih dalam kategori normal, alias tidak ada kenaikan.

"Kita tidak ada kenaikan harga, sesuai saja karena kebutuhan masyarakat.

Kondisinya juga sekarang kan lagi susah. Untuk harga kisaran Rp 600 ribu lebih, untuk satu strip isi 10 tablet," kata Ema.

PT Kimia Farma Apotek(KFA) menjamin persediaan obat dan suplemen dengan harga tetap pada batas normal, sesuai anjuran harga eceran tertinggi (HET). 

KFA juga berupaya menjaga ketersediaan perbekalan farmasi tersebut di cabang-cabang di seluruh Indonesia sehingga mudah terjangkau oleh masyarakat.

"Masyarakat tidak perlu khawatir karena obat dan suplemen yang kami sediakan tetap pada harga normal meski permintaan meningkat.

Sejauh ini, stok obat dan suplemen masih aman dan kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaannya di apotek-apotek KF di seluruh Indonesia,’’ ujar Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo.

Nurtjahjo juga mengatakan, pelayanan Kimia Farma di seluruh Indonesia menerapkan standar protokol kesehatan (prokes).

Selain itu kegiatan disinfeksi terhadap seluruh area ruangan, sarana dan prasarananya dilakukan secara berkala setiap hari.

Dengan demikian, masyarakat akan terjamin keamanannya jika hendak bertransaksi.

Namun, seiring dengan naiknya angka kasus Covid-19, Nurtjahjo juga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan prokes saat mendatangi pusat layanan kesehatan Kimia Farma.

"Bukan hanya kami, tapi masyarakat juga sebaiknya tetap menjaga prokes. Memakai double masker dan menggunakan metode pembayaran nontunai (cashless) seperti Link Aja, OVO, kartu kredit, kartu debit, dan virtual account.

Baca juga: Warga Serbu Apotek dan Supermarket, Dua Produk Ini Paling Dicari

Kami juga mengimbau agar pelanggan yang datang ke pusat layanan kesehatan Kimia Farma, tidak membawa anak-anak kecuali dalam keadaan terpaksa," tutur Nurtjahjo.

Selain itu, Nurtjahjo juga mengimbau agar masyarakat dapat melakukan pembelian obat dan suplemen secara daring melalui aplikasi Kimia Farma Mobile atau Whatsapp Apotek.

Layanan daring juga berlaku bagi masyarakat yang hendak melakukan tes antibodi, rapid antigen, atau PCR.

"Dengan cara daring ini, masyarakat tidak perlu datang mengantre. Kami yang akan datang mengantarkan obat dan suplemen yang dipesan.

Begitu juga dengan kebutuhan tes antibodi, rapid antigen, dan PCR, masyarakat dapat melakukan reservasi melalui aplikasi Kimia Farma Mobile,’’ ujarnya.

Apabila dibutuhkan, lanjut Nurtjahjo, tenaga kesehatan (nakes) KF dapat melakukan kunjungan ke rumah dengan program Home Care Apoteker untuk memastikan penggunaan obat-obatan secara tepat.

Pada program itu, para nakes tersebut akan dilengkapi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan dalam kondisi prima. (Tribun Network/put/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas