Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politisi PKS Minta Pemerintah Punya Solusi Konkret Atasi Masalah Kualitas dan Daya Saing SDM

Angka stunting ini juga berpotensi meningkat dengan adanya COVID-19 yang membuat posyandu-posyandu di daerah banyak yang tidak beroperasi

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Politisi PKS Minta Pemerintah Punya Solusi Konkret Atasi Masalah Kualitas dan Daya Saing SDM
Istimewa
Netty Prasetiyani Aher 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengingatkan pemerintah soal kualitas SDM di Indonesia yang menurutnya memiliki sejumlah tantangan yang harus segera diselesaikan.

“Pemerintah jangan hanya sekadar bicara target tapi tidak jelas seperti apa eksekusi dan realisasinya.

Saat ini kualitas dan daya saing SDM kita sangat tertinggal dari negara-negara lain apalagi kita masih terus dihantui oleh sejumlah masalah seperti stunting dan tingginya tingkat perokok anak, ini harus menjadi warning bagi kita semua,” ujar Netty setelah mengikuti rapat paripurna ke-22 yang membahas penyampaian laporan hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2022 & rencana kerja pemerintah (RKP) Tahun 2022, Selasa (6/7/2021).

Angka perokok anak di Indonesia memang sangat mengkhawatirkan.

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018 menyebut jumlah perokok anak usia 10-18 tahun terus meningkat dari 7,2% pada 2013 menjadi 9,1% atau sekitar 3,2 juta.

Padahal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019 menargetkan perokok anak harusnya turun menjadi 5,4% pada 2019.

Baca juga: Penurunan Kasus Stunting akan Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia

BERITA REKOMENDASI

“Jumlah kasus stunting kita juga masih tinggi, bahkan menurut BKKBN kita berada di posisi keempat dunia.

Tahun 2019 stunting kita mencapai 27,6%, masih lebih tinggi dibandingkan toleransi maksimal stunting Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu kurang dari 20%.

Angka stunting ini juga berpotensi meningkat dengan adanya COVID-19 yang membuat posyandu-posyandu di daerah banyak yang tidak beroperasi,” katanya.

“Masalah buruknya kualitas dan daya saing SDM kita sedang menanti di depan mata, pemerintah harus punya solusi yang konkret.

Misalnya jika posyandu tidak dapat beroperasi, seperti apa alternatif kebijakan yang bisa dilakukan untuk terus dapat memantau tumbuh kembang anak?


Ini harus ada dan jangan dibiarkan berlalu begitu saja tanpa ada solusi,” tambahnya.

Baca juga: Politisi PKS Minta Aparat Bersikap Humanis saat Penertiban PPKM Darurat

Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI ini juga mendorong terjadinya peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas