Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Pandemi Covid-19, Ketum KADIN: Saya Mengatakan Ini Perang

Arsjad Rasjid mengatakan hal lain yang diperlukan untuk memenangkan perang yaitu kedisiplinan masyarakat.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Soal Pandemi Covid-19, Ketum KADIN: Saya Mengatakan Ini Perang
HandOut/Istimewa
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria (kiri) bersama Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid (kanan) dan Ketua Umum Kadin DKI Jakarta, Diana Dewi (tengah) saat memantau vaksinasi Kadin gelombang kedua di Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Timur, Jakarta, Kamis, (8/7/2021). Kadin DKI berpartisipasi memberikan bantuan sebanyak seratus tabung oksigen ukuran 6M3 dan Tiga tim tenaga kesehatn serta tiga mobil vaksin keliling. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan upaya menanggulangi pandemi Covid-19 adalah sebuah bentuk peperangan.

Arsjad menegaskan bahwa KADIN Indonesia juga ikut bertempur dalam perang tersebut.

"Saya mengatakan ini adalah perang, di mana kita harus bersama sama melawan ini. Persatuan dan kesatuan kita penting," ujar Arsjad Rasjid, saat menghadiri acara penyerahan bantuan berupa tabung oksigen dan tenaga kesehatan oleh KADIN DKI, di PPKD Jakarta Timur, Kamis (8/7/2021).

Selain persatuan dan kesatuan antara semua pihak di Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan hal lain yang diperlukan untuk memenangkan perang yaitu kedisiplinan masyarakat.

Baca juga: Hampir Tembus 40 Ribu, Indonesia Sementara Peringkat 1 Negara Penyumbang Kasus Baru Covid-19

Kedisiplinan yang dia maksud adalah kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan (prokes), serta aturan pemerintah lain terkait penanggulangan pandemi.

"Ini adalah yang paling sulit, bagaimana supaya disiplin, dan prokes harus dilakukan, dan janganlah kita melanggar," katanya.

Berita Rekomendasi

Pada perang melawan pandemi Covid-19, Arsjad mengatakan pihaknya masih terus melanjutkan program Vaksinasi Gotong Royong, yakni program vaksinasi yang sudah dilakukan di era kepemimpinan Ketua Umum KADIN Indonesia, Rosan P. Roeslani.

Program Vaksinasi Gotong Royong menyasar karyawan dari perusahaan milik anggota KADIN, dan biayanya dibebankan ke perusahaan.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di DKI Jakarta Kembali Catat Rekor Baru, Bertambah 12.974 Dalam Sehari

Melalui program tersebut, KADIN Indonesia membantu pemerintah mengejar target vaksinasi nasional, tanpa membebani APBN.

Menurutnya, KADIN Indonesia juga akan membangun rumah sakit darurat di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Inisiatif tersebut diambil untuk menjawab permasalahan tingginya tingkat okupansi rumah sakit di Pulau Jawa, termasuk di wilayah Jakarta dan Banten.

Selain itu, KADIN Indonesia juga akan membantu pengadaan tabung silinder, dan Cryogenic ISO tank untuk menampung oksigen.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah oksigen, dan vaksinasi yang harus diakselerasi, dan juga bagaimana sekarang ini untuk rumah sakit darurat, karena kita juga memerlukan menyiapkannya, supaya masyarakat merasa tenang," jelasnya.

Baca juga: KADIN Imbau Semua Pihak Kompak Dukung PPKM Darurat

Sementara itu, Ketua Umum KADIN DKI Diana Dewi mengatakan di acara tersebut pihaknya menyumbang 100 tabung oksigen, dan kedepannya KADIN DKI Jakarta akan bekerjasama dengan BUMN untuk terus memasok tabung untuk kebutuhan masyarakat.

Terkait program vaksinasi oleh KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi mengatakan pihaknya sejak 1 Mei lalu, sudah memvaksin sekitar 5000 orang. Setengahnya adalah karyawan dari perusahaan milik anggota KADIN, dan setengahnya adalah warga di sekitar lokasi vaksinasi.

"Karena kesibukan dan lain hal, dan ketersediaan vaksin, per tanggal satu Mei, kami tidak bisa lakukan setiap hari, tapi ada interval waktu," ujar Diana Dewi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa permasalahan kelangkaan tabung oksigen yang terjadi di Jakarta saat ini sudah relatif teratasi.

Ahmad Riza Patria mengingatkan masyarakat yang tidak betul-betul membutuhkan tabung oksigen, untuk tidak melakukan penyimpanan.

"Masyarakat saya minta, yang tidak membutuhkan, tidak perlu menyimpan tabung oksigen. Oksigennya dibutuhkan untuk warga yang terpapar di rumah sakit atau tempat-tempat yang ditentukan. Jadi mari kita dukung pelaksanaan penanganan dan pengendalian covid dengan penuh tanggungjawab," ujar Ahmad Riza Patria.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas