Relawan Nilai Kritikan Ibas Berlebihan Menyebut Failed Nation
Kritik Wakil Ketua Umum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terhadap pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19, mendapat respon dari relawan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kritik Wakil Ketua Umum Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) terhadap pemerintah dalam penanganan Pandemi Covid-19, mendapat respon dari relawan Jokowi Mania (Joman).
Ketua Joman Imanuel Ebenezer atau Noel mengatakan bahwa pernyataan Ibas yang khawatir Indonesia menjadi bangsa/negara gagal (failed nation) karena tidak mampu menangani Pandemi Covid-19 tidak berdasar dan terlalu berlebihan.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah saat ini sedang berupaya keras menekan lonjakan kasus, yang harus mendapat dukungan banyak pihak.
"Mendefinisikan Failed Nation alias negara gagal saja mereka salah. Negara sedang bertarung melawan Pandemi. Kita pasti menang, tidak ada satupun negara hari ini kalah melawan Covid," kata Noel, Jumat, (9/7/2021).
Menurut Noel, kritikan dalam penanganan Pandemi yang disampaikan Ibas terkait vaksin dan tabung oksigen, terlalu berlebihan dengan menyebut failed nation. Kritik tersebut lebih cenderung untuk mencari panggung ketimbang penanganan pandemi.
Baca juga: Anda Sudah Vaksin? Simak Cara Download dan Cetak Sertivikat Vaksin Covid-19
Baca juga: Politikus Demokrat: Tak Hanya Mengkritik, Mas Ibas Sudah Terjun Langsung Bantu Rakyat
Ia mengatakan apabila mengkritik penangan Pandemi seharusnya disertai dengan data, sehingga lebih komprehensif dan konstruktif. Selain itu juga agar tidak terkesan mengada-ngada dengan tujuan menyalahkan Jokowi.
"Kalau Ini kan seperti pola lama yang terus menerus yang dimainkan Demokrat kepada pemerintah. Pas KLB Demokrat, mereka menuduh Jokowi terlibat. Hasilnya versi lembaga survei mereka, katanya rating Demokrat naik," katanya.
Noel menyarankan Ibas maupun Demokrat seperti partai lain. Menyampaikan kritik secara konstruktif dengan tujuan kebaikan rakyat. Bukan malah untuk kepentingan pribadi mencari panggung politik di tengah darurat Pandemi.
"Demokrat ambil contoh dan berada di lini depan mensupport rakyat. Jadi contoh partai politik lain. Tidak asal bunyi mengkritik, mencari kesalahan yang berujung pada upaya menaikkan popularitas partai," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, menyatakan Covid-19 makin ‘mengganas’.
Keluarga, sahabat dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia.
Dia juga mempertanyakan akan sampai kapan bangsa kita akan terus begini.
Ibas khawatir jika sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya.