Berawal dari Grup WA, Anggota DPRD Solo Donorkan Plasma Konvalesen untuk Ibu yang Tak Dikenal
Anggota DPRD Kota Solo dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Al Amin, menceritakan pengalamannya mendonorkan plasma konvalesen.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPRD Kota Solo dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Muhammad Al Amin, menceritakan pengalamannya mendonorkan plasma konvalesen untuk pasien Covid-19.
Amin menjalani donor plasma konvalesen di PMI Kota Surakarta, Kamis (8/7/2021).
Anggota Komisi III tersebut mendonorkan plasma untuk orang yang tidak ia kenal.
"Saya donor plasma untuk orang yang tidak saya kenal yang sedang dirawat di RS Paru," ungkap Amin saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (13/7/2021).
Amin pun membagikan cerita bagaimana ia menjadi pendonor plasma konvalesen.
Baca juga: Apa Itu Terapi Plasma Konvalesen? Terapi bagi Pasien Covid-19 Gejala Berat, Ini Penjelasannya
Sehari sebelum donor plasma, Amin membaca sebuah pesan berantai di salah satu grup WhatsApp (WA).
Pesan tersebut berisi dibutuhkannya plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 gejala berat.
"Namanya WA grup, ada yang kita kenal ada yang tidak, nah (pengirim pesan) itu saya tidak kenal."
"Lalu saya japri, ternyata dia temannya keluarga pasien," ungkap Amin.
Akhirnya Amin berkontak dengan keluarga pasien dan mendonorkan plasmanya di hari berikutnya.
Baca juga: TIPS Isolasi Mandiri dari Dokter Reisa, Pastikan Sirkulasi Udara Bagus hingga Barang yang Dibutuhkan
Donor saat Istri Positif Covid-19
Saat Amin mendonorkan plasmanya, sang istri terkonfirmasi terjangkit Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Di saat yang sama, istri saya, Neny, ketahuan kalau positif Covid," ungkap Amin.
Istri Amin menjalani isolasi mandiri karena memiliki gejala ringan.
Untuk diketahui, terapi plasma konvalesen diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala berat, bukan untuk gejala sedang dan ringan.
Baca juga: CARA Donor Plasma Konvalesen, Ini Syarat dan Formulirnya
45 Menit untuk Seumur Hidup
Lebih lanjut, Amin berharap penyintas Covid-19 mendonorkan plasmanya untuk pasien bergejala berat.
Amin menyebut hanya membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk menjalani donor plasma konvalesen.
"45 menit untuk seumur hidup, insyaallah bisa menyambung nyawa seumur hidup seorang pasien Covid stadium berat," ungkap Amin.
Amin mengaku miris, melihat stok plasma konvalesen di PMI Solo yang langka.
"Saat saya donor, stok (plasma konvalesen) di PMI kosong, dan ratusan pasien mengantre (mendapatkan donor plasma) untuk semua golongan darah."
Baca juga: Jemput Bola Donor Plasma Konvalesen, PMI Sediakan Transportasi Jemput-Antar Gratis
"Karena stok kosong, PMI pun meminta keluarga pasien untuk membawa sendiri calon pendonor darah," ungkapnya.
Amin kembali menekankan agar penyintas Covid-19 sedia mendonorkan plasmanya.
"Mantan pasien bisa menolong, menyelamatkan nyawa pasien," ujar Amin.
Ia juga berharap kampanye mengenai donor plasma konvalesen digalakkan.
"Edukasi pada alumni (penyintas) Covid nggak ada, kampanyenya nggak masif," ungkapnya.
Baca juga: Bluebird akan Jemput Penyintas Covid -19 yang akan Donorkan Plasma Konvalesen di PMI
Diketahui, Amin terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2 Mei 2021.
Kemudian ia menjalani isolasi mandiri hingga 17 Mei 2021.
"Saya positif (Covid-19) pas akhir Ramadan, saya lebaran sedih banget tidak bisa ceria dengan anak istri," ungkap Amin.
Berdasar informasi yang didapat Amin dari PMI, penyintas Covid-19 bisa mendonorkan plasma hingga 10 kali.
Setelah dua minggu dinyatakan negatif Covid-19, penyintas dapat mendonorkan plasma darah, berulang dengan jeda dua minggu.
"Insyaallah dua minggu sekali saya akan donor," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)