Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dianggap Lebih Aman dan Efektif, Vietnam Akan Campur Dosis Vaksin AstraZeneca dan Pfizer

Vietnam akan memilih vaksin Covid-19) yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech sebagai opsi dosis kedua

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Dianggap Lebih Aman dan Efektif, Vietnam Akan Campur Dosis Vaksin AstraZeneca dan Pfizer
AFP/ JACK GUEZ / TAUSEEF MUSTAFA
Vaksin Covid-19 dari Pfizer dan AstraZeneca. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Vietnam akan memilih vaksin virus corona (Covid-19) yang dikembangkan bersama oleh Pfizer dan BioNTech sebagai opsi dosis kedua untuk warga yang telah divaksinasi menggunakan AstraZeneca pada dosis awalnya.

Pernyataan terkait pencampuran vaksin AstraZeneca dan Pfizer untuk dosis awal dan kedua ini disampaikan pemerintah Vietnam pada Selasa kemarin.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (14/7/2021), kampanye inokulasi massal Vietnam saat ini masih dalam tahap awal.

Sejauh ini, kurang dari 300.000 orang telah divaksinasi secara penuh.

Pemerintah negara itu sejak awal menggunakan vaksin vektor virus AstraZeneca, dan mereka baru saja menerima pengiriman 97.000 dosis vaksin mRNA asal Amerika Serikat (AS) Pfizer-BioNTech pada pekan lalu.

"Vaksin Pfizer akan diprioritaskan untuk orang yang diberi suntikan pertama AstraZeneca dengan rentang waktu 8 hingga 12 minggu sebelumnya," kata pemerintah Vietnam dalam sebuah pernyataan.

Berita Rekomendasi

Beberapa negara, termasuk Kanada, Spanyol dan Korea Selatan (Korsel) telah menyetujui pencampuran dosis tersebut.

Hal ini terutama dipicu kekhawatiran tentang kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) berupa pembekuan darah yang berpotensi fatal terkait vaksin AstraZeneca, padahal efek samping ini jarang terjadi.

Sebuah penelitian di Spanyol menemukan hasil awal bahwa kombinasi Pfizer-AstraZeneca sangat aman dan efektif melawan Covid-19.

Perlu diketahui, Vietnam telah berusaha untuk mempercepat kampanye vaksinasinya seiring laju infeksi yang terus mengalami peningkatan, setelah mencapai rekor harian delapan kali pada bulan ini.

Negara tersebut melaporkan 2.031 kasus infeksi baru pada hari Selasa kemarin, sebagian besar terjadi di Ho Chi Minh City.

Padahal sebelum Mei 2021, tercatat negara ini hanya mengalami kurang dari 3.000 kasus secara total.

Namun beban kasusnya melonjak drastis saat ini mencapai 34.500, dengan laporan 130 kematian.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas