Kisah Penyintas Covid-19 'Alumni' RSDC Wisma Atlet, Awalnya Merasa Seram Hingga Punya Banyak Teman
Nessa Wina merupakan satu di antara penyintas Covid-19 yang pernah menjalani perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet.
Editor: Adi Suhendi
Nessa memilih opsi dua dengan berbagai pertimbangan.
“Karena di rumah cuma ada satu kamar mandi dan ada orang tua juga,” ucap Nessa.
Pada Sabtu malam ia resmi menjadi warga baru di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Selama dirawat di Wisma Atlet, ia aktif mengikuti kegiatan senam bersama para tenaga kesehatan dan pasien lain.
Kegiatan ini ia lakukan untuk menghilangkan perasaan cemas akibat terpapar virus Covid-19.
Baca juga: Penimbunan Obat di Kalideres, Polisi Temukan 730 Boks Obat Terapi Covid-19 dan Parasetamol
Nessa pun mengaku tidak pernah mengalami rasa sepi dan bosan selama dirawat di Wisma Atlet.
“Pagi-pagi nih kita berjemur, habis itu senam. Jadi pagi-pagi tuh kita turun ke lapangan, ramai-ramai,” ujarnya.
Wanita usia 23 tahun ini juga banyak mengikuti kegiatan olahraga.
“Ikut voli, basket, banyak deh,” ucap Nessa.
Di Wisma Atlet, Nessa tidak sendiri.
Ia ditemani ayahnya yang juga dirawat di Wisma Atlet.
Namun keduanya berbeda ruangan.
Setelah beberapa hari menjadi penghuni Wisma Atlet, Nessa mengaku sudah tidak takut.
Ia banyak dikelilingi para pasien lain yang ia jadikan sebagai support system.
“Karena sama-sama pejuang negatif ya. Misalnya nih besok gue swab. Teman-teman tuh kasih dukungan. Sudah tenang saja, pasti kamu negatif, optimis,” kenang Nessa, menirukan ucapan teman-temannya.
Sebelumnya, usut punya usut, virus Covid yang telah bersarang di tubuh Nessa menular ke Ayahnya.