Update Corona: Kasus Harian dan Kematian Karena Covid-19 Indonesia Kini Nomor 1 di Dunia
Pemerintah menyiapkan penanganan jika terjadi penambahan kasus harian corona di Indonesia lebih dari 40.000 pasien per hari.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kekhawatiran kasus Covid-19 di Indonesia bakal meledak kini jadi kenyataan.
Per Selasa (13/7/2021) kasus harian Covid-19 di negeri ini mencapai 47.899 kasus baru yang terinfeksi corona.
Ini menjadi angka tertinggi kasus harian di seluruh dunia.
Demikian juga dengan kasus kematiannya.
Jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 865 orang menjadi sebanyak 68.219 orang.
Total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 2.615.529 kasus positif Corona.
Baca juga: Orang Kaya di Indonesia Semakin Banyak Imbas Pandemi Covid-19, Berikut Daftar 10 Orang Terkaya RI
Sedangkan angka kemarian mencapai 68.219 orang.
Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 20.123 orang sehingga menjadi sebanyak 2.139.601 orang.
Saat ini ada total 407.709 kasus aktif di Indonesia. Jumlah ini bertambah 26.912 dari sehari sebelumnya.
Lantaran masih tingginya tambahan kasus positif Corona, pemerintah meminta masyarakat memiliki tanggung jawab yang tinggi dan kolektif untuk mematuhi protokol kesehatan. Karena untuk menekan wabah Corona, dimulai dari menekan angka penularan.
Untuk itu, pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Baca juga: Sebut Pemakaman Korban Covid-19 Hanya Prank, ABG Ini Dijemput Petugas, Dijadikan Relawan Pemulasaran
Berdasarkan banyak penelitian, rajin mencuci tangan bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Corona sebesar 35%.
Sementara memakai masker bisa mengurangi risiko penularan virus Corona hingga 45% kalau memakai masker kain. Sementara kalau menggunakan masker medis, risiko penularan berkurang hingga 75%.
Peringkat penambahan Covid-19 harian per Selasa (13/7/2021).
1. Indonesia 47.899
2. Rusia 24.792
3. Iran 22.750
4. Bangladesh 12.198
5. Malaysia 11.079
Peringkat penambahan kematian akibat Covid per Selasa
1. Indonesia 864
2. Rusia 780
3. Bangladesh 203
4. Iran 166
5. Malaysia 125
Skenario terburuk
Skenario terburuk lonjakan kasus pasien corona di Indonesia sebanyak 40.000 akhirnya terjadi pada hari ini.
Berdasarkan update kasus harian corona di Indonesia pada Senin 12 Juli 2021, jumlah kasus positif corona di Indonesia mencapai 40.427 orang.
Baca juga: Komisi IX DPR Minta Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Diperbaiki: Jangan Sampai Jadi Penyebaran Virus
Angka lonjakan pasien hingga 40.000 ini sebelumnya telah menjadi proyeksi skenario terburuk yang akan dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam menghadapi lonjakan kasus corona di Indonesia.
Sebelumnya pekan lalu pemerintah Selasa (6/7) menyatakan terus menyiapkan antisipasi terburuk menghadapi lonjakan pasien corona di Indonesia yang belum ada tanda menurun.
Kondisi terburuk yang harus dihadapi adalah apabila lonjakan pasien corona di Indonesia secara harian mencapai 40.000 orang.
Sebagai gambaran, berdasarkan Data Kementerian Kesehatan yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, pada Senin (12/7) tambahan yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona di Indonesia sebanyak 40.427 orang.
Baca juga: Bukan Nakes, Singapura Berdayakan Pramugari dan Pegawai Hotel Tangani Pasien Covid-19 Gejala Ringan
Angka corona di Indonesia hari Senin (12/7) ini merupakan catatan lonjakan yang tertinggi selama berlangsungnya pandemi.
Sementara kasus aktif corona di Indonesia pada 12 Juli 2021 mencapai 380.797 meningkat dibandingkan posisi Selasa pekan lalu sebanyak 324.597 kasus.
Kondisi tersebut semakin menggambarkan keadaan kritis pandemi corona di Indonesia.
Angka kasus aktif corona di Indonesia yang besar ini menyebabkan kapasitas fasilitas kesehatan juga turun drastis. Sementara itu, penambahan kasus kematian harian pada Senin (12/7) juga terus mencatatkan angka tinggi yakni 891 kasus.
Dengan situasi yang ada sekarang ini, sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pemerintah membuat antisipasi dengan skenario terburuk corona di Indonesia.
Pemerintah menyiapkan penanganan jika terjadi penambahan kasus harian corona di Indonesia lebih dari 40.000 pasien per hari.
Menurut Luhut pemerintah telah memperhitungkan antisipasi suplai kebutuhan oksigen, obat-obatan dan vitamin, juga ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. "Semua sudah kami hitung," ujar Luhut usai rapat terbatas mengenai penanganan corona di Indonesia, Selasa (6/7).
Menteri Luhut yang ditunjuk presiden untuk menjadi koordinator penanganan corona di Indonesia khususnya wilayah Jawa dan Bali ini mengungkapkan kesiapan pasokan oksigen yang saat ini terjadi krisis di berbagai daerah.
Luhut juga menyebut pemerintah telah mendatangkan pasokan oksigen dari berbagai wilayah termasuk mengalihkan penggunaan dari industri untuk memenuhi kebutuhan medis dalam penanganan corona di Indonesia.
Pemerintah juga mengimpor konsentrator oksigen dari Singapura guna mengantisipasi lonjakan corona di Indonesia. "Sekarang sudah kami pesan 10.000 dan sebagian sudah datang," terangnya.
Pemerintah juga segera mengoperasikan rumah sakit darurat di Asrama Haji Pondok Gede. Total terdapat 900 tempat tidur isolasi, 50 unit perawatan intensif (ICU), dan 40 unit perawatan tinggi (HCU) dalam upaya menangani lonjakan kasus corona di Indonesia.
Selain di Jakarta, pemerintah juga menyiapkan rumah sakit darurat di daerah guna mengantisipasi lonjakan corona di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan pemerintah menjamin suplai obat gratis bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri dalam penanganan corona di Indonesia.
Syaratnya, pasien corona di Indonesia harus melakukan konsultasi telemedicine yang telah ditunjuk agar dokter di telemedicine tersebut bisa merekomendasikan jenis obat ke pasien, khususnya pasien corona di Jakarta
Selain itu agar lonjakan kasus corona di Indonesia bisa diredam Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat mematuhi aturan PPKM Darurat.
Baca Juga: Hasil survei serologi: 4,7 juta penduduk pernah positif corona di Jakarta
Selain itu perkantoran juga patuh untuk melaksanakan kerja dari rumah, agar mobilitas masyarakat bisa ditekan agar krisis corona di Indonesia segera ditangani.
(Tribunnews.com/Syamsul Ashar/Herlina/Kontan)