Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Era SBY Ini Diusulkan Ikut Tangani Covid-19, Berikut Perannya Saat Terjadi Wabah di Indonesia

Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin mengapresiasi langkah pemerintah dalam menerapkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menkes Era SBY Ini Diusulkan Ikut Tangani Covid-19, Berikut Perannya Saat Terjadi Wabah di Indonesia
Tribunnews/Jeprima
Peserta mendaftar untuk mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Indonesia di Sekolah Islam Al Azhar BSD, Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/7/2021). BIN kembali menggelar vaksinasi Covid-19 bagi pelajar sekolah di Tangerang Selatan dengan target vaksinasi kali ini adalah sebanyak 1.000 pelajar. Sebelum dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19, para pelajar tersebut terlebih dahulu dites swab antigen untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunbews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang menyerang Indonesia membuat semua pihak prihatin.

Hingga Senin (18/7) dari data yang terhimpun, jumlah kasus pasien terinfeksi yang meninggal dunia telah mencapai angka 74,920 orang dari total kasus sebanyak 2,91 juta.

Situasi ini memburuk dikarenakan hadirnya dominasi varian baru dari Covid-19 yang bernama varian delta, di mana infeksi dapat menyebar dengan sangat cepat hanya dalam waktu 15 detik melalui jalur udara (airborne).

Baca juga: Prihatin Covid Melonjak, Pengusaha Jambi Serahkan Hotelnya untuk Jadi RS Darurat

Dan ini terjadi bukan hanya di Indonesia, tetapi juga seluruh dunia, termasuk negara tetangga kita Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Australia, India dan Inggris.

Menyikapi situasi ini, Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin mengapresiasi langkah pemerintah dalam menerapkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Namun, Sultan menilai pemerintah butuh dukungan sekaligus harus melibatkan banyak pihak lainnya yang berkompeten menghadapi pandemi dalam menentukan langkah serta skema kebijakan yang akan diambil dalam waktu jangka panjang kedepan.

Baca juga: Penumpang Pesawat Citilink Positif Covid-19 Yang Nyamar Pakai Cadar Diperiksa Usai Sembuh

Berita Rekomendasi

"Kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini berakhir. Maka kita butuh kesiapan dalam menghadapi bagaimanapun situasinya kedepan. Baik dalam penanganan maupun pencegahan terhadap setiap kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Dan harus melibatkan orang-orang khusus yang memiliki rekam jejak dalam menghadapi pandemi," kata Sultan melalui keterangannya, Rabu (21/7/2021).

Mantan Menteri Kesehatan yang merupakan terpidana kasus suap alat kesehatan tahun 2005 Siti Fadilah Supari menjalani sidang perdana Peninjauan Kembali (PK) kasus pengadaan alat kesehatan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (31/5/2018). PK ini diajukan oleh Siti Fadilah untuk mencari keadilan yang sebelumnya di pengadilan tingkat pertama, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menghukum Siti dengan pidana penjara empat tahun, denda Rp 200 juta subsider dua bulan kurungan dan membayar uang pengganti Rp 1,9 miliar.  TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mantan Menteri Kesehatan  Siti Fadilah Supari  TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Menurutnya, mantan Menteri Kesehatan di era SBY, Siti Fadilah Supari adalah salah satu orang yang tepat untuk dilibatkan pemerintah dalam memberikan wawasan, pertimbangan, bahkan susunan strategi kebijakan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang melawan virus Corona.

Baca juga: Testing Covid-19 Menurun, Sahroni: Jangan Bohongi Diri Sendiri

"Saya meminta kepada Bapak Presiden RI untuk memanggil ibu Siti Fadilah Supari ke Istana dan sekaligus pemerintah untuk dapat memberikan ruang keterlibatan secara formal (kewenangan khusus) dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Indonesia," ucapnya.

Sebab, menurut Senator muda asal Bengkulu tersebut, dalam menghadapi pandemi sekarang, kita butuh sosok orang yang memiliki pengalaman secara nyata.

Sultan mengatakan, presiden dan seluruh jajaran sudah berusaha maksimal melakukan yang terbaik untuk rakyat dalam menghadapi pandemi ini tapi situasi sekarang memang darurat.

"Ibarat sebuah perang ,menurut saya presiden perlu banyak masukan, nasehat dan pertimbangan sebagai penguatan keyakinan dalam mengambil setiap keputusan. Presiden perlu kekuatan penuh dalam berperang melawan pandemic covid-19 ini.

Saat yang tepat presiden melibatkan sebanyak mungkin orang orang yang berkompeten dalam bidangnya, bukan hanya dr Siti Fadila Supari tapi sosok seperti dokter Terawan (mantan menkes) dan tentu masih banyak ahli-ahli berpengalaman lain," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas