PPKM Level 4: Warung Makan Boleh Buka sampai Pukul 20.00, Maksimal Makan di Tempat 20 Menit
Jokowi mengungkapkan, warung makan, pedagang kaki lima (PKL) maupun lapak di ruang terbuka di wilayah PPKM Level 4, diizinkan buka sampai pukul 20.00.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Miftah
![PPKM Level 4: Warung Makan Boleh Buka sampai Pukul 20.00, Maksimal Makan di Tempat 20 Menit](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/warung-makan-perkantoran-jalan-sudirman_20210110_113544.jpg)
Namun demikian, lanjut Jokowi, harus berhati-hati menyikapi tren perbaikan ini.
Jokowi meminta agar tetap selalu waspada menghadapi varian delta yang sangat menular.
"Aspek-aspek kesehatan harus dihitung secara cermat, dan pada saat yang sama aspek sosial ekonomi masyarakat, khususnya pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari harus diprioritaskan," ungkap Jokowi.
Baca juga: Jokowi Minta Semua Waspada Ada Potensi Munculnya Varian Covid-19 yang Lebih Menular
Pandangan Ahli
Pakar epidemiologi dr Windhu Purnomo mengungkapan situasi Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan perbaikan.
Windhu, saat dihubungi Tribunnews.com, mengaku ia tidak bahagia dengan situasi Covid-19 di Indonesia.
"Kita, baik masyarakat mau pun pemerintah sama saja, persepsi risikonya sama-sama tidak memadai sehingga dalam penanganan pandemi masih terus menyeimbangkan antara ekonomi dan kesehatan yang jelas saling kontradiktif," ungkap Windhu, Minggu (25/7/2021).
Situasi Covid-19 saat ini di Indonesia, terutama Jawa-Bali, disebut Windhu belum menunjukkan perbaikan.
"Kalau jumlah kasus seolah-olah turun di hari-hari tertentu, itu karena jumlah testing yang juga turun," ungkapnya.
![Dr dr Windhu Purnomo](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dokter-windhu.jpg)
Baca juga: Sebaran 1.266 Kasus Kematian Corona 25 Juli 2021: Jawa Timur Sumbang Angka Tertinggi
Angka positivitas disebut Windhu juga masih sangat tinggi.
"Positivity rate masih very high incidence, 5-8 kali lipat dari standar WHO yang maksimum hanya boleh 5 persen, tergantung daerahnya," ungkap Windhu.
Ditambah lagi, tingkat kematian yang masih tinggi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)