Vaksin dari Dinas Kesehatan Kota Kupang Kosong, Tunggu Droping dari Pemprov 10 Hari Kerja
Usulan Dinas Kesehatan pada beberapa waktu lalu sebesar 10.500 dosis hanya disanggupi pemprov sebesar 7.000 dosis untuk tahap I dan II.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Stok vaksin covid-19 di Kota Kupang khusus dari Dinas Kesehatan Kota Kupang kembali mengalami kekosongan.
Kejadian yang sama juga terjadi bulan Juni lalu.
Untuk itu, beberapa fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Kupang mengandalkan kerja sama dengan pihak lain untuk melaksanakan vaksinasi sementara faskes lainnya harus terhenti layanan vaksin.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Kupang, Tiurmasari E. Saragih, SKM., MSc mengatakan, stok vaksin di Dinas Kesehatan Kota Kupang kosong dan sedang menunggu penyaluran vaksin dari pemprov atas usulan yang telah diberikan.
“Kalau saat ini stok dosis vaksin di gudang tidak ada atau kosong.
Baca juga: Vaksinasi Untuk Pelajar dan Masyarakat Umum dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia
Kami sudah ajukan permintaan di provinsi dan kita tunggu pendropingan vaksin dari mereka itu 10 hari kerja setelah pengajuan jadi kita tunggu tanggal 28 juli ya," urainya, Jumat 23 Juli 2021.
Usulan Dinas Kesehatan pada beberapa waktu lalu sebesar 10.500 dosis hanya disanggupi pemprov sebesar 7.000 dosis untuk tahap I dan II.
Semua vaksin tersebut, kata Tiurmasari, telah didistribusikan ke faskes-faskes yang di Kota Kupang.
Dalam pekan ini, pemprov juga belum melakukan penyaluran vaksin ke Dinas Kesehatan Kota Kupang, untuk itu tenaga kesehatan yang bertugas harus diistirahatkan sambil menunggu distribusi dari pemprov dengan waktu 10 hari.
Dia memapaparkan dalam rencanannya, pemprov juga telah berencana untuk memberikan dukungan vaksin dalam tiap minggu bagi Kabupaten/Kota dalam rangka percepatan vaksinasi massal.
Rencana lepas masker yang direncakan gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, menurut Tiurmasari mendapat dukungan dari semua dinas Kesehatan di NTT.
Meski begitu, ia menyebut vaksin bagi masyarakat harus mencapai herd immunity 80 persen.
Ia juga berharap antusias masyarakat yang datang untuk melakukan vaksin tidak terhenti di layanan dosis pertama untuk memenuhi syarat kepemilikan kartu vaksin agar bisa berpergian.