Pasar Tradisional Dibuka Kembali, Ini Respons Ikappi
perlu mengatur alur masuk pengunjung pasar supaya tidak menimbulkan kerumunan saat PPKM level 4
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) merespons dibukanya kembali pasar tradisional. Sesuai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkini.
Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan pihaknya mengapresiasi kebijakan pemerintah terkait pelonggaran PPKM, sehingga pasar tradisional dibuka kembali.
"Kita Ikappi mengapresiasi kebijakan pemerinrah. Berdasarkan pengumuman presiden tadi malam, pasar tradisional dibuka seperti biasa," ujarnya, Senin (26/7).
Pemerintah diminta melakukan evaluasi teknis di lapangan.
Baca juga: PPKM Level 4 di DKI Jakarta, Pasar Tanah Abang Kembali Beroperasi Mulai Hari Ini
Misal, mengedepankan langkah humanis saat menegur para pedagang atau masyarakat yang berada di pasar.
Selain itu, ucap Reynaldi, perlu juga pemerintah membantu sarana dan prasarana yang menunjang protokol kesehatan (prokes) di pasar.
"Seperti sabun cuci tangan, masker, ini penting bagi pedagang. Ada pembagian bantuan dari TNI dan Polri kami apresiasi," kata Reynaldi.
Baca juga: Ini Perbedaan Aturan Soal Operasional Mal, Restoran, hingga Warung Makan pada PPKM Level 4 & Level 3
Reynaldi mengingatkan pentingnya mengontrol dan mengawasi protokol kesehatan di pasar.
Demi memberikan rasa aman dan kenyamanan para pembeli, lanjut dia, pemerintah juga perlu mempercepat vaksinasi, terutama untuk para pedagang.
"Minimal 70 persen untuk pedagang di pasar sudah divaksin, sehingga herd immunity terbentuk," ucap Reynaldi.
Ikappi melakukan evaluasi terhadap penerapan PPKM selama kurang-lebih hampir 1 bulan.
Menurut Reynaldi, perlu mengatur alur masuk pengunjung pasar supaya tidak menimbulkan kerumunan.
Baca juga: PPKM Diperpanjang hingga 2 Agustus, Ini Daftar Wilayah Terbaru PPKM Level 3 dan 4 di Jawa-Bali
"Yang kendala, dibubarin pedagangnya. Banyak persoalan di lapangan, keluhan pedagang mereka dibubarin tidak boleh dagang. Padahal poinnya adalah menghindari kerumunan," ucapnya.