Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS: Hari Ini Ada 2 Ribu Kematian akibat Covid di RI, Kasus Positif Bertambah 45.203

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal hari ini menembus angka 2.000. Otomatis, angka kematian pun mencetak rekor harian.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in BREAKING NEWS: Hari Ini Ada 2 Ribu Kematian akibat Covid di RI, Kasus Positif Bertambah 45.203
Shutterstock
Ilustrasi varian virus. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melakukan pembaharuan data kasus virus corona di Indonesia hari ini, Selasa (27/7/2021).

Hari ini kasus covid-19 di RI bertambah sebanyak 45.203 kasus. Dengan penambahan tersebut, total akumulasi kasus Covid-19 di Tanah Air menjadi 3.239.936.

Sementara untuk kasus sembuh bertambah 47.128. Secara keseluruhan, sebanyak 2.596.820 orang telah sembuh dari Covid-19.

Namun yang mengkhawatirkan, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal hari ini menembus angka 2.000. Otomatis, angka kematian pun mencetak rekor harian.

Perinciannya, jumlah kasus yang meninggal hari ini mencapai 2.069. Sebelumnya, angka kematian tertinggi tercetak pada 23 Juli, yakni sebanyak 1.566.

Baca juga: China Laporkan Lonjakan Kasus Baru Covid-19

Sebelum Varian Delta

Lonjakan kasus Covid-19 yang sangat signifikan beberapa minggu terakhir ditengarai oleh varian baru dari virus SARS-CoV-2 varian delta.

Berita Rekomendasi

Bahkan Indonesia tercatat sebagai negara dengan kasus kematian tertinggi di dunia yaitu mencapai lebih dari 1000 orang dalam satu hari.

Peneliti sekaligus Ketua Tim WGS SARS-CoV-2 LIPI Sugiyono Saputra menyatakan,
kasus Covid 19 di Indonesia tidak hanya disebabkan oleh varian delta.

Berdasarkan riset yang dilakukan, juga ditemukan varian baru asal Indonesia yaitu varian B.1.466.2

“Sebelum varian delta masuk ke Indonesia, varian lokal asal Indonesia ini pernah mendominasi kasus Covid 19 di Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari laman LIPI, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Hasil Penelitian di AS: Vaksin Johnson & Johnson Kurang Efektif Melawan Varian Delta dan Lambda

WHO memeringatkan Indonesia agar varian lokal terus dimonitor, karena secara genetik varian ini dimungkinkan tingkat penularan yang tinggi di masyarakat atau berpotensi menyebabkan penurunan efektifitas vaksin dan terapi obat.

Akan tetapi sampai saat ini, bukti ilmiah terkait efek secara epidemiologi atau bukti ilmiah yang menunjukan langsung efek dari mutasi yang terjadi belum ada.

"Varian lokal saat ini kasusnya tidak banyak dan sampai saat ini varian delta lebih berbahaya dan lebih mendominasi,” jelas Sugiyono.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas