China Alami Gelombang Baru Covid-19 akibat Varian Delta, Pembatasan Perjalanan Diberlakukan
Gelombang baru virus corona di China telah menyebar di banyak tempat, lebih dari 300 kasus dideteksi dalam 10 hari terakhir
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Garudea Prabawati
![China Alami Gelombang Baru Covid-19 akibat Varian Delta, Pembatasan Perjalanan Diberlakukan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tes-asam-nukleat-untuk-virus-corona-covid-19-di-huaian.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Gelombang baru virus corona di China telah menyebar di banyak tempat, lebih dari 300 kasus dideteksi dalam 10 hari terakhir, Mirror melaporkan.
Zhong Nanshan, dokter spesialis penyakit pernapasan top di China, telah menyatakan keprihatinan besar atas penyebaran virus corona di pusat kota Zhangjiajie, Provinsi Hunan, setelah delapan infeksi baru dikonfirmasi.
Wabah terbesar di China setelah berbulan-bulan itu dipicu oleh varian Delta yang lebih menular.
Akibatnya, pembatasan perjalanan baru diberlakukan dan testing kepada jutaan penduduk dilakukan.
Pihak berwenang menyebut penularan berkaitan dengan varian Delta dan merebaknya pariwisata domestik.
Baca juga: Wabah Varian Delta Menyebar ke 15 Kota di China, Terdeteksi Pertama Kali pada 20 Juli 2021
Baca juga: Covid-19 Varian Delta Menyebar di China, Bermula dari Nanjing
![Sampel swab diambil dari seorang wanita untuk diuji virus corona Covid-19 di sebuah rumah sakit di Beijing pada 2 Agustus 2021, di tengah wabah virus corona paling luas di negara itu dalam beberapa bulan.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sebuah-rumah-sakit-di-beijing-china.jpg)
15 provinsi dan kota di China sekarang telah mengkonfirmasi kasus baru Covid-19, dan 12 di antaranya terkait dengan wabah yang dimulai di kota timur Nanjing, BBC melaporkan.
Dalam wabah terbaru ini, kasus pertama terdeteksi di bandara Nanjing pada bulan Juli.
Pasien di antara adalah petugas kebersihan yang pernah bekerja di pesawat yang tiba dari Rusia.
Kasus-kasus itu menyebabkan lockdown lokal dan pengujian lebih dari 9 juta penduduk.
Lebih banyak kasus telah ditemukan di Zhangjiajie, tempat wisata yang menarik dengan gua batu pasirnya.
Baca juga: Infeksi Covid-19 di China Melonjak, Penularan Virus di Nanjing Disebut Paling Parah setelah Wuhan
Baca juga: Mengenal Perbedaan Varian Covid-19, dari Alpha, Beta hingga Delta Plus, Mana yang Lebih Berbahaya?
Pejabat kesehatan telah mengidentifikasi sebuah teater di pusat kota dan mencoba melacak sekitar 5.000 pengunjung yang menghadiri pertunjukan dan melakukan perjalanan kembali ke kota asal mereka.
Pihak berwenang telah menutup semua atraksi di Zhangjiajie dan meminta semua turis untuk melakukan tes virus corona sebelum pergi.
![Foto ini diambil pada 1 Agustus 2021 menunjukkan penduduk yang mengantre untuk menerima tes asam nukleat untuk virus corona Covid-19 di Yangzhou di provinsi Jiangsu timur China, di tengah wabah virus corona paling luas di negara itu dalam beberapa bulan.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tes-asam-nukleat-untuk-virus-corona-jiangsu-timur-china.jpg)
Zhong, spesialis penyakit pernapasan, mengatakan kepada wartawan: "Zhangjiajie kini telah menjadi titik nol baru untuk penyebaran epidemi China."
Secara nasional, Komisi Kesehatan Nasional China pada hari Senin melaporkan 98 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi di China daratan, dibandingkan dengan 75 kasus sehari sebelumnya.
Dari infeksi baru itu, 55 ditransmisikan secara lokal, kata otoritas kesehatan.
Bila dibandingkan dengan sehari sebelumnya, ada 53 kasus lokal.
China melaporkan 60 kasus baru virus corona tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan sebagai infeksi yang dikonfirmasi.
Sementara itu, dak ada kematian baru yang dilaporkan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Berita lainnya seputar Covid-19 di China