Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Luhut pada Warga yang Jalani Isoman: Covid Bukan Penyakit Aib, Ini Menyerang Seluruh Dunia

Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesannya pada warga Yogyakarta yang sedang menjalani isoman.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Pesan Luhut pada Warga yang Jalani Isoman: Covid Bukan Penyakit Aib, Ini Menyerang Seluruh Dunia
Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden
Menko Marinves Luhut Pandjaitan dalam konferensi persnya secara virtual, Selasa (6/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesannya pada warga Yogyakarta yang sedang menjalani isolasi mandiri, Jumat (6/8/2021).

Luhut mengatakan, berdasarkan data- data yang ada, Covid-19 varian Delta ini sangat ganas.

Sehingga jika tidak segera ditangani atau bahkan saat pasien saturasinya sudah di bawah 90 maka akan susah penyembuhannya.

Luhut pun meminta warga yang isolasi mandiri di Asrama Haji Sleman, Yogyakarta untuk bersyukur.

Baca juga: Terima Aduan, LaporCovid-19 Catat 50 Nakes Positif Covid Belum Terima Insentif Bulan Juli

Karena di tempat isolasi terpusat atau isoter sudah ada dokter dan tenaga kesehatan yang siap merawat warga.

Selain itu, kebutuhan makan warga di tempat isolasi pusat sudah terjamin.

"Dari data-data kita, varian Delta ini sangat ganas. Jadi kalau tidak cepat ditangani, nanti kalau saturasi oksigennya sudah di bawah 90, susah nanti."

Berita Rekomendasi

"Bapak ibuk sekarang bersyukur, karena sudah ada dokter, kesehatannya, ada makannya," kata Luhut dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Berkaca Lonjakan Covid-19 di Olimpiade Jepang, Ketum DPP KNPI Minta Pemerintah Batalkan PON Papua

Covid Bukan Penyakit Aib

Dalam kunjungannya tersebut, Luhut menegaskan bahwa Covid-19 bukanlah penyakit aib yang memalukan dan memang menyerang seluruh dunia bukan hanya di Indonesia.

Luhut mengaku bersyukur, karena kini angka kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai menurun.

Namun ia meminta warga agar tidak boleh cepat gembira, karena kasus Covid-19 ini akan bisa naik lagi jika warga tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Poin saya ini bukan penyakit aib, ini menyerang seluruh dunia. Kita bersyukur karena kita lumayan kompak, sekarang ini menurun. Tapi ini tidak boleh cepat gembira, karena akan naik lagi kalau kita tidak disiplin," tegasnya.

Baca juga: Cegah Covid-19, Jangan Lupa Konsumsi Empat Vitamin Ini untuk Daya Tahan Tubuh

Luhut pun mengimbau warga yang tengah menjalani isolasi mandiri, untuk pindah dirawat di tempat isolasi terpusat atau isoter yang telah disediakan.

Menurutnya, mendapatkan perawatan di tempat isolasi terpusat lebih baik dari pada melakukan isolasi mandiri di rumah.

Pasalnya, pasien Covid-19 akan mendapatkan perhatian dari tenaga kesehatan dan menghindari penularan Covid-19 ke orang lain di rumah.

"Jadi saya pikir, bicara ke keluarga juga, yang isoman-isoman masih ada 380, itu dibawa sebanyak mungkin kemari. 10 hari negatif, nanti kembali lagi."

Baca juga: BOR di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Turun Signifikan, PPKM Belum Tentu Dilonggarkan

"Karena kalau tidak, itu akan menularkan ke orang lain, membuat orang lain bisa celaka. Ini semua masalah kemanusiaan," imbau Luhut.

Terakhir Luhut meminta warga untuk bisa kompak menyelesaikan masalah Covid-19 ini.

Karena Covid-19 bukan hanya masalah bagi pemerintah saja, tapi juga masalah bagi semua warga.

"Ayo ramai-ramai kita kompak menyelesaikan permasalah ini. Ini bukan masalah pemerintah saja, masalah kita semua, masalah dunia," pungkasnya.

Baca juga: Presiden Wanti-wanti Kasus Covid-19 di Bali dan Luar Jawa

Jangan Sampai Pandemi Covid-19 Ditangani Negara Saja

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan penanganan pandemi Covid-19 bukan hanya tugas dari pemerintah pusat.

Menurutnya, butuh kolaborasi dan gotong royong seluruh elemen masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan pandemi di Indonesia.

"Kita berupaya bagaimana keterlibatan elemen masyarakat betul-betul optimal. Sehingga jangan sampai penanganan pandemi ini hanya ditangani negara saja," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/8/2021).

Muhadjir mengatakan, aktivasi klaster nasional ini akan menjadi dasar pelibatan aktor multipihak secara terkoordinasi dan terarah.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (Kompas TV)

Baca juga: Khawatir Lonjakan Covid-19, KNPI Minta PON Papua Ditunda

Mulai dari pelibatan pihak kementerian dan lembaga dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta, organisasi non pemerintah, dan melibatkan masyarakat luas.

"Kolaborasi multipihak dengan prinsip gotong royong melalui klaster nasional penanggulangan bencana dan lembaga pendukung dibidang kemanusiaan ini sangat diperlukan," tutur Muhadjir.

Muhadjir mengarahkan agar klaster nasional bisa meningkatkan peranannya dalam membantu penanganan Covid-19.

Klaster kesehatan, menurut Muhadjir, bisa membantu percepatan vaksinasi dan optimalisasi 3T dan sosialisasi protokol kesehatan 5M, dan membantu antisipasi kelangkaan obat, alat kesehatan, serta peningkatan kapasitas tempat isolasi.

Baca juga: Kandungan Herbal Ini Diyakini Bisa Cegah Risiko Terpapar Covid-19

Sementara klaster logistik, bisa membantu memenuhi kebutuhan logistik dan mengawal distribusi logistik penanganan Covid-19.

Klaster pendidikan, bisa mengawal kebijakan pendidikan seperti pembelajaran tatap muka di masa PPKM, dan membantu pelaksanaan percepatan vaksinasi bagi pelajar dan tenaga pendidikan.

Kemudian klaster pengungsian dan perlindungan membantu penguatan manajemen pengungsian di masa pandemi dan tempat isolasi mandiri.

Klaster pemulihan dini bisa membantu pemerintah daerah untuk mengaktivasi posko satgas Covid-19 di hingga level terendah di RT/RW, dan membantu pemulihan dampak Covid-19 di daerah.

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri Cek Kemampuan Tracer Covid-19 Gunakan Aplikasi Silacak di Balikpapan

"Peranan dan andil dari masyarakat dari seluruh komponen bangsa harus kita galakkan terus dan tidak kalah pentingnya dengan peran negara," ucap Muhadjir.

Di Indonesia sendiri, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak signifikan dalam semua sektor kehidupan bangsa Indonesia.

Mulai dari sektor kesehatan, sektor ekonomi, sektor pendidikan, sektor keagamaan, dan sektor lain terkana imbasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas