Survei Indikator: Masyarakat yang Tahu Program Vaksinasi Mayoritas Belum Terima Vaksin
Lembaga Survei Indikator Politik merilis hasil temuannya terkait dengan penerapan program vaksinasi yang digencarkan Pemerintah Pusat guna mencapai ta
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik merilis hasil temuannya terkait dengan penerapan program vaksinasi yang digencarkan Pemerintah Pusat guna mencapai target Herd Immunity.
Dalam temuan tersebut, dominan masyarakat sekitar 97,1 persen, telah mengetahui atau pernah mendengar bahwa pemerintah sudah memulai program vaksinasi.
"Hampir semua (97,1 persen) tahu atau pernah dengar bahwa pemerintah Indonesia sudah memulai program vaksinasi corona (penyuntikan vaksin corona) untuk menangkal penyebaran virus corona (COVID-19)," kata Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil temuannya secara daring, Rabu (25/8/2021).
Kendati begitu kata dia, dari jumlah masyarakat yang mengetahui adanya program vaksinasi tersebut, dominan di antaranya belum menerima vaksin.
Adapun angkanya mencapai 67,5 persen, dengan 21,4 persen di antaranya sudah menerima dosis vaksin pertama dan 11,1 persen sudah menerima vaksinasi lengkap alias dosis kedua.
"Dari yang tahu, mayoritas 67.5 persen belum mendapat vaksinasi corona (disuntik vaksin corona)," tuturnya.
Lebih jauh, pihaknya mendapatkan hasil temuan kalau dari keseluruhan yang menyatakan belum menerima vaksin Covid-19 itu, dominan di antara mereka menyatakan kurang bersedia untuk divaksin.
Baca juga: 58 Juta Orang Telah Dapat Vaksin Covid-19 Pertama, Menkes: Indonesia Peringkat Keenam di Dunia
Secara spesifik, sebanyak 39,9 persen menyatakan kurang bersedia dan 16,9 persen sangat tidak bersedia dengan hanya 13,9 persen yang menyatakan sangat bersedia.
Dengan begitu, kata dia, masyarakat yang belum menerima vaksin Covid-19 hingga saat ini, dominan mereka kurang/sangat tidak bersedia untuk disuntik vaksin.
"Dari yang belum vaksin, mayoritas 56.9 persen kurang/sangat tidak bersedia melakukan vaksinasi Covid-19," tukasnya.
Sebagai informasi, survei Indikator Politik ini dilakukan pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2021 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang dengan margin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20