Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Corona Indonesia 27 Agustus 2021: Tambah 12.618 Positif, 19.290 Sembuh, 599 Meninggal

Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (27/8/2021).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in UPDATE Corona Indonesia 27 Agustus 2021: Tambah 12.618 Positif, 19.290 Sembuh, 599 Meninggal
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Update Covid-19 Indonesia 27 Agustus 2021 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (27/8/2021).

Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 12.618 kasus.

Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.056.354 kasus, dari sebelumnya 4.043.736 kasus.

Hal tersebut berdasarkan data dari laman resmi covid19.gi.id pada Jumat sore pukul 16.35 WIB.

Baca juga: Pentingnya Asupan Protein Bagi Penyintas Covid-19

Kabar baiknya, sebanyak 19.290 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.

Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 3.689.256 dari sebelumnya yang sebanyak 3.669.966 pasien.

Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 599 pasien.

Berita Rekomendasi

Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 130.781 dari yang sebelumnya 130.182 pasien.

Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Demi Pastikan Keamanan, Jubir Penanganan Covid Sarankan Satuan Pendidikan Bentuk Tim Satgas

Masyarakat Harus Terbuka Jika Positif Covid-19

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah terus berupaya meningkatkan pelacakan (tracing) penyebaran kasus Covid-19.

Selama ini, pelacakan masih kurang maksimal karena berbagai kendala.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan umumnya masyarakat yang positif Covid-19 tidak mau ada pelacakan ke orang-orang terdekat.

"Kalaupun ada kasus positif, tidak mau terbuka," kata Siti Nadia Tarmizi, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: KSP Tinjau Langsung Isu Perbedaan Data Kematian Covid-19 di Lampung

Siti Nadia menduga masyarakat yang menolak pelacakan karena tidak bersedia menjalani isolasi.

"Masyarakat harus mau terbuka dan mau di-tracing. Kalau nanti diminta tes untuk disegerakan," tuturnya.

Kendala lainnya, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di tingkat kelurahan, RT/RW, dan desa belum aktif membantu pelacakan di wilayah masing-masing.

Padahal, membantu pelacakan di wilayah masing-masing merupakan salah satu tugas Satgas di tingkat bawah.

Baca juga: Satgas Covid-19: Semua Vaksin Sama-sama Efektif, Meski Ada Perbedaan Angka Efektivitas

Menurut Siti Nadia, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai pembina wilayah harus bisa mengaktifkan para Satgas, sehingga pelacakan kasus lebih baik.

Siti Nadia mengatakan, Kementerian Kesehatan berusaha mengatasi lemahnya pelacakan kasus dengan memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi.

"Kami menggandeng TNI dan Polri untuk mendorong keterlibatan Babinsa (Bintara Pembina Desa TNI AD) dan Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Ketertiban dan Keamanan Masyarakat Polri)," kata Siti Nadia.

Tracing, testing, treatment atau dikenal dengan 3T merupakan langkah mitigasi penanganan Covid-19, selain meningkatkan kedisiplinan dan penerapan protokol kesehatan.

Baca juga: Kemnaker Dorong ASEAN Kelola Dampak COVID-19 Bagi Pekerja Perempuan

Pemerintah juga menyediakan tempat isolasi terpusat dengan fasilitas lengkap mencakup tempat, persediaan makanan, tenaga kesehatan, fasilitas olahraga, dan telemedicine.

Dalam jumpa pers optimalisasi program 3T beberapa waktu lalu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan TNI, Polri, BNPB, dan Kemenkes berusaha memenuhi standar tracing kontak yang dikeluarkan WHO, yakni rasio 1 bandung 30. Caranya, memperbanyak tracer dari TNI, Polri, dan dinas kesehatan.

"Saat ini ada 63.000 tenaga tracer dari TNI yang sudah tersebar di wilayah wilayah di posko-posko PPKM mikro untuk membantu kepala puskesmas bidang desa untuk melaksanakan tracing kontak erat untuk masyarakat," kata Panglima.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Willy Widianto)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas