Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes: Vaksin Nusantara Bersifat Individual dan Tidak Dapat Dikomersilkan

Jubir Vaksinasi menyebut vaksin Nusantara saat ini hanya dapat diakses masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kemenkes: Vaksin Nusantara Bersifat Individual dan Tidak Dapat Dikomersilkan
Tribunnews.com/ Rina Ayu
Terawan Agus Putranto dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (16/6/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan tanggapan seputar vaksin Covid-19 Nusantara.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, menyebut vaksin Nusantara saat ini hanya dapat diakses masyarakat dalam bentuk pelayanan berbasis penelitian secara terbatas.

Dikutip dari laman Kemenkes, penelitian tersebut berdasarkan nota kesepahaman atau MoU Kemenkes bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dan TNI Angkatan Darat pada April lalu terkait dengan ‘Penelitian Berbasis Pelayanan Menggunakan Sel Dendritik untuk Meningkatkan Imunitas Terhadap Virus SARS-CoV-2’.

Nadia menyebut masyarakat yang menginginkan vaksin Nusantara atas keinginan pribadi nantinya akan diberikan penjelasan terkait manfaat hingga efek sampingnya oleh pihak peneliti.

"Kemudian, jika pasien tersebut setuju, maka vaksin Nusantara baru dapat diberikan atas persetujuan pasien tersebut," ujar Nadia, Sabtu (28/8/2021).

Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi
Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Baca juga: Bupati Jember Kembalikan Honor Pemakaman Jenazah Covid-19 ke Kas Daerah

Selain itu, Nadia juga menegaskan vaksin Nusantara tidak dapat dikomersialkan lantaran autologus atau bersifat individual.

"Sel dendritik bersifat autologus artinya dari materi yang digunakan dari diri kita sendiri dan untuk diri kita sendiri."

Berita Rekomendasi

"Sehingga tidak bisa digunakan untuk orang lain. Jadi, produknya hanya bisa dipergunakan untuk diri pasien sendiri," ungkap Nadia.

Diklaim Bisa Atasi Varian Delta

Sementara itu vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, diklaim mampu mengendalikan varian baru virus corona.

Dilasnir Kompas.tv, hal itu diungkapkan Ketua Tim Riset Corona Professor Nidom Foundation, Chairul Anwar Nidom, karena vaksin Nusantara menggunakan mekanisme kerja sel dendritik.

Baca juga: Majelis Ulama Rusia: Vaksin Sputnik V Halal Bagi Umat Islam

Sehingga apabila varian baru muncul, Vaksin Nusantara disebut dapat melemahkannya.

Termasuk virus corona varian Delta.

Selain itu, efikasi vaksin Nusantara diklaim mencapai 100 persen.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas