Molnupiravir, Obat Asal AS yang Diklaim Cegah Kematian Akibat Covid-19, Inii Fakta-faktanya
Pil antivirus Molnupiravir diklaim mampu mencegah kematian akibat Covid-19 hingga 50 persen.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pil antivirus Molnupiravir diklaim mampu mencegah kematian akibat Covid-19 hingga 50 persen.
Temuan ini pertama diumumkan pada Jumat (1/10). Obat antiviral ini dikembangkan oleh perusahaan Merck dan Ridgeback, Amerika Serikat.
Baca juga: Mengenal Molnupiravir yang Dianggap Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19
Baca juga: Sertifikat Vaksin Covid-19 Tidak Muncul di Aplikasi PeduliLindungi, Bisa Klik Link SMS di 1199
Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sejak tahun lalu banyak dibicarakan tentang obat Covid-19.
"Ada berbagai obat yang tadinya dianggap menjanjikan, tetapi sesudah dilakukan penelitian mendalam, antara lain dalam bentuk Solidarity Trial. WHO di puluhan negara maka obat-obat itu ternyata tidak terbukti memberi manfaat yang bermakna," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (4/10/2021).
Berikut fakta terkait Molnupiravir yang dirangkum oleh mantan direktur WHO Asia Tenggara ini :
1. Tunjukkan 50 Persen Cegah Kematian
Dari hasil penelitian interim menunjukkan penurunan sebesar 50 persen angka perawatan di rumah sakit serta juga mencegah kematian akibat Covid-19, pada pasien derajat ringan dan sedang.
Datanya menunjukkan 7.3 persen pasien (28 orang) yang mendapat molnupiravir (385 orang) dirawat di rumah sakit sampai hari ke 29 penelitian.
Sementara itu, pada mereka yang tidak mendapat Molnupiravir, artinya dapat plasebo saja (377 orang) ada 53 orang (14.1 persen) yang harus masuk RS, jadi sekitar dua kali lipat lebih banyak.
Baca juga: POPULER Internasional: Rodrigo Duterte Mundur dari Dunia Politik | Obat Molnupiravir untuk Covid-19
Baca juga: Ashanty Mulai Jalani Pola Hidup Sehat Agar Tak Ketergantungan Pada Obat Autoimun
Selain data masuk Rumah Sakit pada mereka yang tidak dapat Molnupiravir ada 8 orang yang meninggal, sementara yang dari yang mendapat molnupiravir memang tidak ada yang meninggal sampai hari ke 29 penelitian ini dilakukan.
Sample penelitiannya adalah Covid-19 ringan dan sedang, dengan onset gejala paling lama 5 hari (tadinya pernah di rancang utk 7 hari lalu diturunkan menjadi 5 hari)
2. Ampuh Melawan Varian Baru Gamma, Delta, dan Mu
Data juga menunjukan 40 persen sampelnya, memiliki efikasi yang konsisten pada berbagai varian yang ditemukan, yaitu Gamma, Delta, dan Mu.