Cegah Penularan Corona, Satgas Covid-19 Awasi Keberangkatan dan Kepulangan Jemaah Umrah Indonesia
Demi menjaga kemungkinan potensi penularan covid-19 saat ibadah umrah, Satgas Penanganan Covid-19 akan mengawasi keberangkatan dan kepulangan jemaah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya diplomatik dengan Pemerintah Arab Saudi, sebagai ikhtiar agar jemaah Indonesia kembali dapat menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Seluruh koordinasi dilakukan, sehingga jika nanti pintu masuk bagi jemaah Indonesia kembali dibuka, maka perjalanan, pelaksanaan ibadah, serta kepulangan, dapat berlangsung baik, sehat dan aman dari penyebaran kasus Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito, meminta, masyarakat mempersiapkan diri dalam perjalanan umrah.
Baca juga: Stafsus: Jemaah Indonesia Bisa Berangkat Umrah dan Haji jadi Fokus Utama Wakil Presiden Maruf Amin
Baca juga: Mudahkan Lansia, Kartu Vaksin Jemaah Umrah Bakal Dicetak untuk Scan Barcode
Demi menjaga kemungkinan potensi penularan covid-19 saat ibadah umrah, Satgas Penanganan Covid-19 akan mengawasi keberangkatan dan kepulangan jemaah.
Ini mengingat penularan bisa terjadi di mana saja, baik pada perjalanan maupun pelaksanaan ibadah, yang dapat berlangsung dalam kerumunan orang dari berbagai negara.
“Pastikan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) dan anjuran detil protokol kesehatan Indonesia serta Arab Saudi, ikuti proses karantina sebelum berangkat dan setelah kembali, di tempat-tempat yang sudah terstandarisasi.
Pemberangkatan dari satu pintu penting guna memastikan semua terkendali, dan patuhi aturan skrining yang ada,” papar Wiku dalam kegiatan virtual FMB9, Kamis (21/10/2021).
Menurutnya, jemaah perlu menyadari, pembukaan pintu umrah dilakukan sangat hati-hati oleh Pemerintah Indonesia, Arab Saudi, dan negara-negara lain.
“Jadi harus dipastikan bahwa di masa pandemi ini, orang yang melakukan perjalanan internasional dalam kondisi sehat dan aman, baik untuk kita dan negara tujuan.
Umrah adalah kegiatan berkumpul dengan orang dari berbagai negara. Pada saat kembali ke tanah air, harus dipastikan juga kesehatan jemaah dengan cara karantina. Patuhi aturan tersebut agar tidak terjadi penyebaran
kasus,” ungkapnya.
Pemerintah pun telah menerima surat pemberitahuan bahwa Arab Saudi mulai mempertimbangkan pembukaan kembali pintu ibadah umroh bagi jemaah asal Indonesia.
Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono meminta masyarakat untuk bersabar menunggu, karena ada hal teknis yang sedang dibahas kedua negara dan membutuhkan kesepakatan bersama.
Salah satu hal teknis tersebut adalah upaya sinkronisasi aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi serupa yang dimiliki Pemerintah Arab Saudi, yakni Tawakkalna.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.