Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Melandai, Tapi Ingat Gelombang Ketiga Bisa Terjadi Akhir Desember atau Januari 2022

Kasus Covid-19 di Indonesia terus melandai.Meski demikian masyarakat harus tetap waspada. Gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Indonesia bisa datang.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kasus Covid-19 Melandai, Tapi Ingat Gelombang Ketiga Bisa Terjadi Akhir Desember atau Januari 2022
Tribun Palopo
Ilustrasi pasien Covid-19 yang dibawa petugas medis.Kasus Covod-19 Melandai, Tapi Ingat Gelombang Ketiga Bisa Terjadi Akhir Desember atau Januari 2022 

Diketahui, sejumlah negara mengalami lonjakan kasus virus corona. Di antaranya Rusia, Inggris, Jerman, China, Singapura, Belgia, Slovenia, Polandia, hingga Republik Ceko.

Staf medis merawat seorang pasien Covid-19 di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, Provinsi Hubei, pada 16 Februari 2020. China mendesak WHO menyelidiki Laboratorium Fort Detrick dan Universitas North Carolina untuk mencari asal-usul virus Corona.
Staf medis merawat seorang pasien Covid-19 di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, Provinsi Hubei, pada 16 Februari 2020. China mendesak WHO menyelidiki Laboratorium Fort Detrick dan Universitas North Carolina untuk mencari asal-usul virus Corona. (AFP)

Di China, akibat klaster dari turis, penerbangan jadi banyak yang dibatalkan kembali. Setidaknya sembilan provinsi mencatatkan kasus baru dalam jumlah yang tak sedikit.

Di Inggris, kasus virus corona mencapai 43.324 dalam sehari yakni pada 19 Oktober lalu.

Lonjakan terjadi karena kegiatan masyarakat sudah benar-benar dilonggarkan.

Sementara di Rusia, ada penambahan lebih dari seribu kasus baru dalam sehari. Jumlah kematian pun lebih dari seribu kasus dalam sehari tepatnya pada 19 Oktober lalu sehingga pembatasan kegiatan diterapkan kembali.

Menurut Nadia, di negara-negara itu cakupan vaksinasinya sudah lebih dari 70 persen.

Namun ketika dilakukan pelonggaran protokol kesehatan, lalu muncul varian baru, tetap terjadi peningkatan kasus.

Pasien Covid-19 yang sedang dirawat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat ikut melihat dan mengantarkan ayahnya yang meninggal dunia karena Covid-19 dari atas mobil ambulans. Rabu (21/7/2021).
Pasien Covid-19 yang sedang dirawat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat ikut melihat dan mengantarkan ayahnya yang meninggal dunia karena Covid-19 dari atas mobil ambulans. Rabu (21/7/2021). (Ferryal Immanuel/Tribunnews.com)
Berita Rekomendasi

"Gelombang ketiga adalah sesuatu yang niscaya atau pasti terjadi. Karena apa? Negara yang sudah mengalami gelombang ketiga memiliki cakupan vaksinasi yang tinggi, memiliki tingkat prokes yang sudah baik seperti di Inggris, AS, prokesnya lebih relaksasi. Mereka sudah enggak pakai masker di tempat terbuka, jaga jarak sudah tak ada. Sementara cakupan vaksinasi 70 persen. Tapi begitu ada varian Delta mereka struggling meski kematian rendah," imbuhnya.

Apalagi peningkatan mobilitas diprediksi bakal terjadi di libur Natal dan Tahun Baru.

Di saat yang sama selalu ada potensi peningkatan kasus. Oleh karena biasanya relaksasi aktivitas sosial termasuk ibadah dan ekonomi akan berdampak ke kesadaran masyarakat untuk patuh protokol kesehatan.

Tenaga medis melakukan rapid test (tes cepat) Covid-19 terhadap warga di Gelanggang Remaja Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/11/2020). Polda Metro Jaya menyelenggarakan bakti sosial penyemprotan cairan disinfektan dan rapid test atau tes cepat Covid-19 karena adanya temuan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di kawasan Tebet. Tribunnews/Herudin
Tenaga medis melakukan rapid test (tes cepat) Covid-19 terhadap warga di Gelanggang Remaja Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/11/2020). Polda Metro Jaya menyelenggarakan bakti sosial penyemprotan cairan disinfektan dan rapid test atau tes cepat Covid-19 karena adanya temuan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dari jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan di kawasan Tebet. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Kita tahu akhir tahun ini ada beberapa hal yang berpotensi memicu kenaikan kasus. Maulid Nabi, cukup banyak pergerakan terjadi Perayaan Natal dan Tahun Baru," jelas dia.

Lantas seberapa genting situasi gelombang ketiga nanti? Menurut Nadia mutasi virus SARS-CoV-2 bisa memberikan kontribusi besar pada kenaikan kasus covid-19 di Indonesia.

Kendati demikian, Nadia belum bisa memastikan seberapa tinggi lonjakan kasus Covid-19 pada gelombang tiga. Dia hanya menyatakan bahwa pemerintah berupaya untuk mengantisipasi lonjakan.

"Kalau kita bandingkan dengan gelombang pertama pasti lebih tinggi karena jenis virusnya berbeda. Bahkan kita mengalami kasus yang lebih tinggi pada Juli kemarin sampai 54 ribuan kasus," tutur Nadia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas