Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Relawan Jokowi Mania Sebut Harga Tes PCR Terlalu Mahal dan Bebani Masyarakat

Jokowi Mania (Joman), Imanuel Ebenezer atau Noel meminta harga tes PCR diturunkan karena sangat membebani masyarakat.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Relawan Jokowi Mania Sebut Harga Tes PCR Terlalu Mahal dan Bebani Masyarakat
Tribunnews/Jeprima
ILUSTRASI Tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Menteng melakukan tes usap antigen dan PCR gratis kepada warga dalam pelaksaan Program Seruling di Masjid Jami Assuhaimah, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (9/9/2021). Program yang dinamakan Seruling (Swab Seru Keliling) itu dilaksanakan setiap Selasa, Kamis, dan Jumat di lokasi yang berbeda-beda yang bertujuan untuk memutus penularan Covid-19 dari orang tanpa gejala. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah menerapkan kewajiban tes PCR sebagai syarat penerbangan.

Kebijakan tersebut menyebabkan harga Tes PCR menjadi sorotan.

Ketua relawan Presiden Joko Widodo, Jokowi Mania (Joman), Imanuel Ebenezer atau Noel meminta harga tes PCR diturunkan karena sangat membebani masyarakat.

"Jujur saja banyak keluhan yang masuk, ini sangat membebani masyarakat," kata dia, Senin, (25/10/2021).

Menurut dia harga PCR saat ini antara Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta.

Harga tes PCR tersebut hampir sama dengan harga tiket pesawat jarak dekat.

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu sangat kontradiktif apabila, pemerintah ingin menggeliatkan ekonomi, namun disatu sisi malah membebani masyarakat dengan harga tes PCR yang tinggi.

"Harga PCR tarifnya Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta lebih ,mungkin harga ini tak seberapa buat pejabat sekelas menteri dan kepala satgas tetapi ini sekali lagi sangat berat buat rakyat," katanya.

Baca juga: Relawan Jokowi Minta Aturan PCR Jadi Syarat Terbang Direvisi: Ada Aroma Bisnis dari Keputusan Ini

Noel mewajarkan banyak masyarakat yang protes dengan penerapan kewajiban tes PCR.

Masyarakat bukan tidak mau tes PCR, melainkan harganya yang mahal.

"Rakyat bukannya tidak mau di atur, yang menjadi persoalan adalah mahalnya harga PCR," katanya.

Noel meminta jajaran Kementerian mengevaluasi kebijakan tes PCR tersebut.

Apakah itu Kementerian Dalam Negeri ataupun Kementerian Kesehatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas