Covid-19 di Singapura Mengganas, dalam Sehari Bertambah 5 Ribu Kasus!
Singapura melaporkan sebanyak 5.324 kasus baru yang terdiri dari 4.651 infeksi lokal, 661 dari asrama pekerja asing, dan 12 kasus impor.
Editor: Malvyandie Haryadi
Klaster-klaster besar yang sedang dipantau khusus adalah di Rumah Sakit Jiwa Singapura (IMH) sebanyak 153 pasien, dan sejumlah panti jompo yang tersebar di penjuru negara kota itu.
Indonesia harus ikut waspada
Juru Bicara Pemerintah Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, situasi global pandemi Covid-19 yang diharapkan dapat menjadi pembelajaran.
Berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) per 26 Oktober 2021, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian di tingkat global.
“Salah satu yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus tersebut adalah sudah dilakukannya berbagai pelonggaran dan penurunan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tutur Nadia dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Sandiaga Uno: Hadirnya Esports Di Tengah Covid-19 Berdampak Positif Bidang Game
Dari situasi tersebut, Indonesia mengambil pelajaran bahwa vaksin saja belum cukup, melainkan harus diimbangi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
Di tanah air, meski situasi pandemi terkendali, namun hari libur panjang dalam rangka Natal dan Tahun Baru berpotensi peningkatan mobilitas yang membuka risiko terjadinya lonjakan kasus dan bahkan gelombang ketiga.
“Kita dapat mencegah potensi lonjakan kasus atau potensi gelombang ketiga dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai pada angka 10 persen seperti pada kondisi Nataru 2020 dan pasca Idul Fitri 2021,” tutur Nadia.
Saat ini, menurutnya, terdapat 105 kabupaten/kota di 30 propinsi yang terlihat ada tren peningkatan kasus konfirmasi dalam 7 minggu terakhir.
Baca juga: Panglima TNI: Perang Semesta Lawan Covid-19 Butuh Keseriusan, Dedikasi, dan Koordinasi
“Kita bisa akhiri pandemi COVID-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi. Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains,” ujarnya.
Kepatuhan Prokes Menurun
Kesempatan yang sama, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro menyoroti penurunan tingkat kepatuhan Prokes di tengah masyarakat.
“Dari seluruh lokasi kerumunan yang dipantau dalam 7 hari terakhir, restoran dan kedai (20,6%) dan tempat wisata (9,9%) termasuk ke dalam kategori kepatuhan memakai masker kurang dari 60%. Ini adalah titik lengah,” ujar Reisa.
Ia mengingatkan, meski berkumpul dengan orang-orang yang sudah divaksin dan diketahui status kesehatannya melalui aplikasi PeduliLindungi, namun sebaiknya tidak terlalu percaya diri untuk berkerumun dan melakukan kontak tanpa memakai masker.