Vaksin Sinovac Boleh untuk Usia 6-11 Tahun, Ini Alasan Anak Harus Divaksin
Mantan ketua ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) ini mengungkapkan, alasan kenapa vaksinasi pada anak harus segera dilakukan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota ikatan dokter anak internasionl Aman Bhakti Pulungan mengatakan, diterbitkannya persetujuan Izin Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Sinovac bagi kelompok usia anak-anak 6 - 11 tahun merupakan sebuah terobosan.
Ia mengatakan, vaksinasi pada anak dalam rentang usia tersebut memberikan banyak manfaat.
Baca juga: Rahmad Handoyo Sambut Baik Langkah BPOM Terbitkan EUA Vaksin untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Anak, Usia 6 - 11 Tahun Bakal Divaksin 2022
"Alhamdulillah ini akhirnya bisa keluar dan ini yang kita harapkan. Saya rasa ini terobosan baru terima kasih BPOM dan harus kita lakukan (vaksinasi)," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (1/11/2021).
Mantan ketua ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) ini mengungkapkan, alasan kenapa vaksinasi pada anak harus segera dilakukan.
Pertama, Sekolah Tatap Muka Harus Dibuka
Ia menuturkan, sekolah tatap muka tidak bisa ditunda, karena selama dua tahun pandemi ini terjadi penurunan angka indeks harapan hidup.
Terlebih kini, baru 50 persen orangtua yang mengizinkan anak-anak mereka mengikuti kegiatan tatap muka di sekolah.
"Kalau vaksinasi bisa segera kita lakukan tentulah development index anak kita yang selama 2 tahun ini pasti turun akan meningkat," ujar presiden dokter anak Asia Pasifik ini.
Kedua, 66 Persen Anak Tinggal Bersama Keluarga
Ia memaparkan, sebanyak 66 persen keluarga Indonesia tinggal dan berkomunikasi dengan anak dan lansia.
Diharapkan, dengan anak diberi suntikan vaksin Covid-19 maka dapat memberikan perlindungan bagi orang sekitarnya.
Ketiga, Perbaikan Ekonomi
Menurutnya, manfaat lain memberikan vaksinasi kepada anak adalah percepatan perbaikan ekonomi.
Karena, saat berpergian seperti ke pusat perbelanjaan atau ke mal kebanyakan orangtua mengajak serta anak mereka pergi.
"Saya rasa kalau kita ke restoran atau ke mana-mana kalau anak cucu kita sudah diimunisasi jadi kita percaya diri membawa mereka," katanya.
Lebih jauh, dokter spesialis endoktrin ini menyatakan, angka kejadian anak Indonesia yang terpapar Covid-19 tinggi jika dibandingkan negara lain.
Selain itu, vaksinasi pada anak juga memenuhi persyaratan WHO agar sekolah bisa dibuka kembali
"Kejadian anak kita yang tertular Covid-19
ada sekitar 12 sampai 13 persen lebih tinggi pada lansia, sekali lagi kita siap mengawal vaksinasi ini," jelasnya.
Meski telah diterbitkan izin penggunaan vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun, Kementerian Kesehatan mengisyaratkan pelaksanaan vaksinasi akan berlangsung mulai tahun 2022.
Saat ini pihaknya, tengah memfokuskan untuk mengejar target herd immunity terutama vaksinasi pada kelompok lansia yang masih rendah.
"Kita akan fokus untuk menyelesaikan sasaran target untuk mendapatkan kekebalan kelompok. Sementara kita menyiapkan pelaksanaan teknisnyaa termasuk seperti prosedur skrining dan prosedur vaksinasinyaa , kita akan meminta rekomendasi dari ITAGI dan IDAI dan organisasi profesi lainnya," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat whatsApps saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (1/11/2021).