Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omicron Terdeteksi di 38 Negara, Data Awal Menunjukkan Varian Itu Lebih Menular daripada Delta

Varian baru Covid-19, Omicron telah terdeteksi di 38 negara. WHO mengatakan data awal menunjukkan varian itu lebih menular daripada varian Delta.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Omicron Terdeteksi di 38 Negara, Data Awal Menunjukkan Varian Itu Lebih Menular daripada Delta
digi24.ro
Ilustrasi varian baru Covid-19, Omicron - Varian baru Covid-19, Omicron telah terdeteksi di 38 negara. WHO mengatakan data awal menunjukkan varian itu lebih menular daripada varian Delta. 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian baru Covid-19, Omicron telah terdeteksi di 38 negara, yang artinya dalam dua hari ada 15 negara yang mendeteksi kasus varian tersebut.

Hal itu disampaikan Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove dalam sesi tanya jawab yang disiarkan langsung di saluran media sosial WHO pada Jumat (3/12/2021).

Kerkhove mengatakan, saat ini yang perlu dipahami adalah apakah Omicron lebih menular atau tidak dibandingkan Delta.

"Kami memang melihat tingkat pertumbuhan yang meningkat, kami melihat peningkatan jumlah omicron yang terdeteksi. Kami memiliki laporan tentang Omicron di 38 negara di enam wilayah WHO" kata Kerkhove dikutip dari CNBC.

"Ada anggapan bahwa ada peningkatan penularan, yang perlu kita pahami adalah apakah itu lebih atau kurang menular dibandingkan dengan Delta," sambungnya, menambahkan bahwa varian Delta masih mendominasi kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Baca juga: Omicron Diprediksi Telah Berada di Tengah Masyarakat dan Berkombinasi dengan Berbagai Mutasi Lain

Baca juga: Munculnya Varian Omicron Mulai Mempengaruhi Kesehatan Pikiran Masyarakat

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, dokter Mike Ryan mengatakan Omicron tampaknya menular secara efisien.

WHO juga melihat hal yang sama sebelumnya pada Delta yang pertama kali terdeteksi di India.

Berita Rekomendasi

"Dan kami melihat itu sebelumnya dengan Delta. Jadi sekali lagi, ada hal-hal tertentu yang tidak perlu kita kagetkan," kata Ryan.

Diketahui, Omicron memiliki sekitar 30 mutasi pada protein spike, yang merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengikat sel manusia.

Beberapa dari mutasi ini terkait dengan penularan yang lebih tinggi dan kemampuan untuk lolos dari perlindungan kekebalan, menurut WHO.

Ilmuwan Afrika Selatan minggu ini menemukan bahwa Omicron dikaitkan dengan kemampuan substansial untuk menginfeksi ulang orang yang pernah terinfeksi Covid-19, dibandingkan dengan varian virus lainnya.

Studi tersebut, yang diterbitkan oleh Pusat Pemodelan dan Analisis Epidemiologi Afrika Selatan dan Institut Nasional Penyakit Menular, belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Lebih lanjut, Kerkhove mengatakan masih terlalu dini untuk memahami tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh Omicron.

Laporan awal menunjukkan beberapa orang yang terinfeksi Omicron mengalami gejala ringan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas