Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sudah Masuk Indonesia, Ini yang Perlu Diketahui tentang Covid-19 Omicron, Gejala dan Cara Menyikapi

Bbagaimana cara menyikapi masuknya virus Covid-19 varian omicron ini? Apa yang perlu diketahui? Ini penjelasannya.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sudah Masuk Indonesia, Ini yang Perlu Diketahui tentang Covid-19 Omicron, Gejala dan Cara Menyikapi
Justin TALLIS / AFP
Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron', nama varian baru covid 19, dan ilustrasi virus. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengonfirmasi Covid-19 Varian Omicron atau B.1.1.529 telah terdeteksi di Indonesia.

Covid-19 Varian Omicron pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 15 Desember 2021.

Varian ini didapati menyerang seorang petugas kebersihan berinisial N yang bekerja di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.

“Ada 3 petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet yang positif PCR-nya, tapi yang terkonfirmasi positif Omicron adalah satu orang,” terang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan pers, Kamis (16/12/2021).

Selain satu kasus positif Omicron, Kementerian Kesehatan juga mengidentifikasi adanya 5 kasus probable Omicron.

Kelimanya telah dikarantina dan sudah dilakukan pemeriksaan khusus yang sudah dikirimkan Balitbangkes.

Hasilnya akan diketahui 3 hari mendatang untuk melihat apakah sampel tersebut positif omicron atau bukan.

Baca juga: Cegah Omicron Meluas, Jokowi Minta Warga dan Pejabat Tahan Diri Tak Bepergian ke Luar Negeri

Baca juga: Muncul Omicron, Menkes Imbau Masyarakat Tidak Liburan ke Luar Negeri, Indonesia Lebih Aman

Berita Rekomendasi

Lantas bagaimana cara menyikapi masuknya virus corona varian omicron ini? Apa yang perlu diketahui?

Menkes mengatakan bahwa penyebaran Omicron terbukti sangat cepat.

Di Inggris misalnya dari 10 kasus/hari saat ini sudah mencapai 70.000 kasus/Hari.

Hal ini jauh lebih tunggi dari puncak kasus di Indonesia pada bulan Juli di angka 50.000 kasus/hari.

Terkait dengan temuan ini, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik dan tetap tenang.

Yang terpenting segera melakukan vaksinasi Covid-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia serta tidak perlu bepergian ke luar negeri jika tidak mendesak, serta terus tegakkan protokol kesehatan 5M, dan memperkuat 3T.

Baca juga: Omicron Terdeteksi Masuk RI, BIN DKI Genjot Vaksinasi Anak dan Masyarakat

Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Pakar: Kontak Erat Pasien Harus Ditelusuri

Gejala Varian Omicron

Pekerja wisma atlet yang terkonfirmasi positif Omicron tidak menunjukkan gejala.

Pekerja tersebut dalam kondisi sehat, tanpa batuk dan juga tanpa demam.

Mengutip cdc.gov Varian Omicron pertama kali teridentifikasi pada 11 November 2021 di Botswana dan pada 14 November 2021 di Afrika Selatan.

Gejala varian Omicron disebut "sangat ringan" dan diyakini menunjukkan gejala yang sama seperti varian Covid-19 lainnya.

Unben Pillay, seorang dokter di Afrika Selatan mengatakan ada banyak pasien positif Covid-19 varian Omicron yang dia tangani setiap harinya.

Namun, pasien-pasien itu tidak ada yang harus rawat inap di rumah sakit dan dapat pulih dengan menjalani isolasi mandiri selama 10 sampai 14 hari.

Ia menduga bahwa Omicron memang menyebabkan Covid-19 yang lebih ringan daripada Delta, meski tampaknya menyebar lebih cepat.

"Mereka mampu menangani penyakit (Covid-19) di rumah. Sebagian besar telah pulih dalam periode isolasi 10 hingga 14 hari," kata Pillay seperti dikutip Associated Press.

Baca juga: Varian Omicron Masuk Indonesia, Epidemiolog Ingatkan Penularannya Jauh Lebih Cepat dari Varian Delta

Baca juga: Kasus Covid-19 Harian Inggris Naik 16 Persen dari Rekor Sebelumnya karena Hadapi Delta dan Omicron

Adapun Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan telah merangkum pengamatannya mengenai Omicron. Di antaranya sebagai berikut:

- Hanya sekitar 30 persen dari mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir yang sakit parah, kurang dari setengah tingkat seperti selama minggu-minggu pertama gelombang pandemi sebelumnya.

- Rata-rata masa inap di rumah sakit untuk Covid-19 kali ini lebih pendek, yakni sekitar 2,8 hari dibandingkan dengan delapan hari.

- Hanya 3 persen pasien yang dirawat di rumah sakit baru-baru ini, yang positif Covid-19 telah meninggal, dibandingkan sekitar 20 persen pada wabah sebelumnya di negara itu.

Berikut ini gejala Omicron, yang dirangkum Tribunnews.com dari Metro.co.uk dan NDTV

1. Suhu tinggi di bagian dada atau punggung;

2. Kelelahan luar biasa;

3. Tidak ada penurunan signifikan tingkat saturasi oksigen;

4. Tidak mengalami kehilangan rasa atau bau;

5. Tenggorokan gatal;

6. Sebagian besar pasien pulih tanpa rawat inap.

(Tribunnews.com/Tio/Ica/Lanny)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas