Omicron Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Minta Warga Kurangi Mobilitas dan Tak Pergi ke Luar Negeri
Juru Bicara Vakinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmidzi, meminta seluruh masyarakat untuk tidak panik pasca terdeteksinya varian Omicron di Indonesia.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Vakinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmidzi, meminta seluruh masyarakat untuk tidak panik pasca terdeteksinya varian Omicron di Indonesia.
Menurut Nadia, saat ini yang paling penting kewaspadaan, karena panik tidak akan bisa menyelesaikan masalah.
"Jadi kita tidak perlu panik, yang penting kita harus waspada. Karena mungkin panik tidak akan menyelesaikan masalah," kata Nadia dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (17/12/2021).
Lebih lanjut Nadia meminta masyarakat agar bisa mengurangi mobilitas yang tidak perlu, apalagi sampai bepergian ke luar negeri.
Baca juga: Wisma Atlet Lockdown 7 Hari Guna Mitigasi Penyebaran Lokal Covid-19 Omicron, Ini Penjelasan Kapuskes
Namun jika mendesak, maka harus menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
"Penting kita waspada dan kita mulai membatasi mobilitas yang tidak perlu. Tidak perlu melakukan perjalanan ke luar negeri kalau tidak urgent dan juga pastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan baik," imbuhnya.
Nadia juga meminta masyarakat untuk bisa tetap disiplin, tidak membuat kerumunan.
Terlebih di momen Natal dan Tahun Baru yang biasanya terjadi kerumunan di tempat wisata.
Baca juga: Waspada! Perkuat Imun Agar Terhindar Omicron
"Jangan kendor tetap disiplin. Pastikan tidak terjadi kerumunan, apalagi di akhir tahun kita sering lihat tempat-tempat pariwisata sering terjadi kerumunan."
"Jadi satgas baik di pusat perbelanjaan, tempat pariwisata maupun tempat lain, ini kami berharap agar menegakkan betul protokol kesehatan," ungkap Nadia.
Terakhir Nadia mengingatkan agar vaksinasi harus terus diperkuat.
"Vaksinasi yang harus kita perkuat. Karena kita tahu bahwa kasus positif yang pertama kali kita temukan ini di tempat karantina yang kita tahu juga di beberapa negara seperti Amerika, Canada itu memang ditemukan kasus yang tanpa riwayat perjalanan ke luar negeri," pungkasnya.
Baca juga: Sinovac Klaim Suntikan Booster akan Memberi Perlindungan 94% pada Varian Omicron
Pemerintah Susun Strategi Terkait Penemuan Kasus Omicron di Indonesia
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah akan menyusun strategi pengendalian untuk menindaklanjuti ditemukannya 1 kasus konfirmasi Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
"Pada prinsipnya pemerintah akan menginformasikan perkembangan kasus dan kebijakan secara transparan dan aktual kepada masyarakat," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito, saat menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers, Kamis (16/12/2021).
Melalui Kementerian Kesehatan, pemerintah akan menelusuri semua kontak erat pasien N yang diketahui merupakan petugas kebersihan di Wisma Atlet Kemayoran.
N orang pertama di Indonesia yang dikonfirmasi terinfeksi Omicron.
Baca juga: Pemerintah Diminta Lakukan Mitigasi Menyeluruh Usai Omicron Masuk Indonesia
Wiku menegaskan penelusuran riwayat kontak kasus ini tengah diinvestigasi lebih lanjut pada siapapun yang pernah berinteraksi erat dengan kasus positif.
"Sedangkan terdapat 5 kasus positif yang masih ditelaah kode genetiknya saat ini oleh Litbangkes Kemenkes untuk memastikan apakah kasus tersebut benar-benar merupakan kasus dengan varian Omicron," ujar dia.
Kasus probable tersebut diketahui memiliki riwayat perjalanan 1 kasus dari Amerika Serikat dan Belanda, 1 kasus dari Inggris serta 3 kasus dari Tiongkok.
Kasus probable saat ini sedang menjalani isolasi di tempat khusus.
Rinciannya, 2 kasus di tower Wisma Atlet Kemayoran Jakarta dan 3 kasus di fasilitas karantina di Manado Sulawesi Utara.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Rina Ayu Panca Rini)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.