Ini KIPI yang Sering Dialami Anak-anak Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Tercatat lebih dari 500 ribu anak usia Sekolah Dasar (SD) telah menerima suntikan vaksin Sinovac itu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah resmi melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun sejak 14 Desember 2021 dengan jumlah sasaran sekitar 26,5 juta anak.
Tercatat lebih dari 500 ribu anak usia Sekolah Dasar (SD) telah menerima suntikan vaksin Sinovac itu.
Lalu, bagaimana Kejadian Ikutan Paska Imunisasi atau KIPI yang paling sering dialami anak?
Berikut penjelasan Anggota Satgas Imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Indonesia), Cissy RS Prawira Kartasasmita.
Ia menjelaskan efek samping vaksinasi atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), yang sering terjadi umumnya gejala kecil saja.
“Ada dua KIPI yaitu lokal dan umum. Lokal umumnya sakit bengkak di tempat suntikan. Sedangkan umum antara lain rasa lelah, anak kurang aktif, rasa dingin, atau mual. Namun gejala ini bisa muncul bisa tidak,” ujarnya dalam diskusi virtual media KCPEN, Selasa (21/12/2021).
Baca juga: Milenial KSP Beri Semangat Anak-anak agar Tak Takut di Vaksinasi Covid-19
Paska imunisasi anak perlu diobservasi. Jika anak tidur seharian paska imunisasi itu tidak normal.
"Jadi harus segera dilaporkan. Kalau demam tidak tinggi, tidak usah diberi obat. Namun jika demam tinggi boleh diberikan obat penurun demam. Namun, anak jangan diberikan obat sebelum ada demam atau sebelum suntikan,” urai Cissy.
Ketua Pokja Imunisasi PERALMUNI ini juga mengingatkan, anak dapat diminta menggerakkan area bekas suntikan agar jika timbul bengkak lekas mereda.
Manfaat Vaksinasi Covid-19 bagi Anak
Ia mengatakan meskipun bergejala ringan jika terkena virus, namun anak-anak rentang usia tersebut tetap harus mendapat perhatian.
“Angka kasus Covid-19 pada anak meningkat pada tahun kedua apalagi dengan adanya varian baru Delta dan Omicron sehingga anak perlu mendapatkan perlindungan, salah satunya dengan vaksinasi,” jelas Prof Cissy.
Ia menegaskan, anak perlu divaksinasi meskipun bila terkena Covid-19 umumnya bergejala ringan.