Bisakah Memprediksi Kapan Akhir Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Fisika IPB
Pakar fisika IPB University Profesor Husin Alatas menyampaikan, pada intinya, fenomena alam yang teramati saat ini merupakan akumulasi dari interaksi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
![Bisakah Memprediksi Kapan Akhir Pandemi Covid-19, Ini Penjelasan Pakar Fisika IPB](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mural-keprihatinan-terkait-pandemi-corona_20200327_175418.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perjalanan virus Covid-19 akan memasuki tahun kedua pada 2022.
Namun akhir pandemi ini belum dapat diprediksi, apalagi di tengah kemunculan varian baru.
Meski demikian, dari kacamata ilmu fisika ujung pandemi ini dapat diprediksi.
Pakar fisika IPB University Profesor Husin Alatas menyampaikan, pada intinya, fenomena alam yang teramati saat ini merupakan akumulasi dari interaksi yang terjadi di antara berbagai komponen alam yang terkait.
Ia mencontohkan, pandemi Covid-19 merupakan salah satu fenomena dengan karakteristik yang juga mengikuti kaidah interaksi dalam fisika, sehingga dapat dimodelkan dan diprediksi.
"Model yang bisa dikembangkan salah satunya adalah berdasarkan model Ising untuk melihat pola penyebaran Covid-19 secara lokal. Model ini biasa digunakan dalam kajian zat padat. Selain itu juga digunakan model diskrit sigmoid untuk melakukan prediksi jangka panjang yang bersifat global, disamping model SIR yang banyak digunakan orang," terangnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Adaptasi Teknologi Sektor Transportasi di Tengah Pandemi
Professor of Theoretical Physics ini menambahkan, hal ini erat kaitannya dengan ilmu fisika yang bersandarkan pada dua perangkat.
Perangkat tersebut berupa perangkat analisis berupa matematika dan perangkat pengukuran menggunakan berbagai instrumen.
Prof Husin melanjutkan, berdasarkan kedua perangkat tersebut, fisika menjadi salah satu disiplin sains yang memiliki kemampuan untuk melakukan prediksi terhadap sebuah fenomena.
Di samping kemampuan untuk mendeskripsikannya berdasarkan hukum-hukum alam fundamental yang telah diketahui.
Lebih lanjut ia menyampaikan prediksi yang bisa dilakukan melalui model matematis atau komputasi bergantung pada data hasil pengukuran di lapangan terkait kondisi terkini laju reproduksi dasar penyebaran (R0) yang menunjukkan tingkat penyebaran virus dari satu individu ke sejumlah individu dalam rentang waktu tertentu.
Dari sudut pandang fisika, membatasi intensitas interaksi melalui “physical distancing” dan penggunaan masker memang merupakan dua cara yang paling ampuh untuk mencegah penyebaran Covid-19, di samping melalui upaya vaksinasi.
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Hadirnya Maskapai Baru di Tengah Pandemi Covid-19
Kedua cara tersebut secara signifikan mampu menurunkan tingkat intensitas interaksi antar orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.