Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Deltacron? Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Siprus, Berikut Hal yang Perlu Diketahui

Apa itu Deltacron? Simak penjelasan mengenai varian baru Covid-19 yang ditemukan di Siprus ini.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Apa Itu Deltacron? Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Siprus, Berikut Hal yang Perlu Diketahui
Financial Express
Ilustrasi Covid-19. Apa itu Deltacron? Simak penjelasan mengenai varian baru Covid-19 yang ditemukan di Siprus ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Apa itu Deltacron? Simak penjelasan mengenai varian baru Covid-19 berikut ini.

Deltacron merupakan varian baru Covid-19 gabungan dari varian Delta dan Omicron yang ditemukan di Siprus.

Dikutip dari CNBC, profesor ilmu biologi di Universitas Siprus, Dr Leondios Kostrikis, mengungkapkan pemberian nama Deltacron lantaran memiliki tanda genetik seperti Omicron dalam genom Delta.

Sejauh ini, Kostrikis dan timnya telah menemukan 25 kasus Deltacron.

Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah ada lebih banyak kasus Deltacron atau bagaimana dampaknya.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Freepik)

Baca juga: 14 RT di Krukut Jakarta Barat Dites Swab Massal Gara-gara Ditemukan 36 Warga Positif Covid-19

Baca juga: Kabar Baik, Covid-19 di Kota Bogor Alami Penurunan, Tersisa 7 Kasus Aktif

"Kita akan melihat di masa depan apakah varian ini lebih patologis atau lebih menular, atau apakah bisa mengungguli dua varian dominan, Delta dan Omicron," ujar Kostrikis dalam sebuah wawancara bersama Sigma TV, Jumat (7/1/2022).

Ia meyakini Omicron juga akan menyusul Deltacron.

Berita Rekomendasi

Para peneliti mengirim temuan mereka ke GISAID, database internasional yang melacak virus, minggu ini.

Varian Deltacorn muncul saat Omicron makin menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan lonjakan kasus Covid-19.

Amerika Serikat (AS) melaporkan terjadi penambahan kasus rata-rata lebih dari 600 ribu selama tujuh hari terakhir, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Angka itu lebih tinggi 72 persen dari minggu sebelumnya dan merupakan rekor selama pandemi.

Hal yang Perlu Diketahui tentang Deltacorn

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (Freepik)

Mengutip Business Today, berikut ini hal yang perlu Anda ketahui tentang Deltacron:

1. Sepuluh mutasi dari Omicron ditemukan pada 25 sampel yang diambil di Siprus - 11 sampel berasal dari orang yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19, sementara 14 lainnya berasal dari populasi umum.

2. Nama ilmiah varian ini belum diumumkan.

Baca juga: Dinkes DKI Jelaskan Kronologi 36 Warga Krukut Positif Covid-19, Tracing Jalan Terus 

Baca juga: 6 Bulan Pascavaksinasi Lengkap Antibodi Turun, BPOM Tekankan Perlunya Vaksin Covid-19 untuk Booster

3. Dr Leondios Kostrikis mengatakan frekuensi mutasi di antara pasien rawat inap lebih tinggi dan dapat mengisyaratkan korelasi antara varian baru dan rawat inap.

4. Kostrikis menekankan varian ini punya latar belakang genetik mirip varian Delta dan beberapa mutasi dari Omicron.

5. Menteri Kesehatan Siprus, Michalis, Hadjipandelas, mengatakan saat ini Deltacron tak perlu dikhawatirkan, sambil mengungkapkan kebanggaan atas penemuan varian baru.

6. Para ahli seperti Eric Topol, Sunit K Singh, dan Tom Peacock berusaha menghilangkan ketakutan mengenai Deltacorn lewat penjelasan di Twitter.

7. Sementara Topol menyebut Deltacron sebagai "menakutkan" dan mengatakan varian ini adalah satu hal yang tak perlu dikhawatirkan, Peacock menyebut urutan Deltacron Siprus terlihat seperti kontaminasi.

8. Peacock lebih lanjut menjelaskan, Deltacron adalah kontaminasi karena tidak "berkelompok pada pohon filogenetik dan punya seluruh amplikon pengurutan primer Artic dari Omicron dalam Delta."

9. "Ini adalah sifat virus RNA seperti SARS-CoV-2 terutama yang bersifat pernapasan, untuk bermutasi. Meskipun kita mungkin menemukan banyak mutasi, bentuk rekombinannya perlu diproses. Dalam kesehatan masyarakat, tidak setiap mutasi mengkawatirkan," terang ahli virus dan profesor di Institute of Medical Sciences di Banaras Hindu University, Sunit K Singh.

Kasus Omicron di Indonesia

Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron.
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Kementerian Kesehatan mencatat terjadi penambahan kasus positif Covid-19 varian Omicron sebanyak 75 orang pada Sabtu (8/1/2022).

Dengan begitu kini total kasus Omicron di Indonesia hingga Sabtu (8/1/2022), tercatat sebanyak 414 orang.

Baca juga: Menkes Singapura: Orang yang Divaksinasi Sumbang 30 Persen Kasus Kematian Akibat Covid-19 pada 2021

Baca juga: Bantu Cegah Transmisi Covid-19, Healthy Kit Gratis Dibagikan di 8 Titik Jalur Mudik Nataru

Untuk itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan luar negeri, jika tidak terlalu penting.

“Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri,” katanya, Minggu (9/1/2022).

Kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi.

Secara keseluruhan, selama Desember 2021 kasus konfirmasi Omicron sebanyak 136 orang, sementara pada tahun 2022 hingga 8 Januari, sebanyak 278 orang.

Dari 414 orang, sebanyak 31 orang adalah kasus transmisi lokal.

Sisanya merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Selain itu, kebanyakan dari yang terinfeksi Omicron adalah mereka yang sudah divaksinasi lengkap.

Artinya vaksinasi tidak menjamin seseorang terhindar dari virus Covid-19.

“Kita harus waspada, jangan sampai tertular. Wajib disiplin terapkan protokol kesehatan meski sudah divaksinasi, jangan sampai tertular dan menularkan” ucap dr. Nadia.

Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta. Di Indonesia, pergerakan Omicron terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kabar Terkini Kasus Omicron di Indonesia: Total 414 Orang, Mayoritas Asal Turki dan Arab Saudi

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rina Ayu Panca Rini)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas