Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadapi Omicron, Kemenkes Gandeng 17 Platform Telemedicine, Gunakan Molnupiravir dan Paxlovid

Hadapi Omicron, Kemenkes akan menggandeng 17 Platform Telemedicine dan merekomendasikan obat Molnupiravir serta Paxlovid.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
zoom-in Hadapi Omicron, Kemenkes Gandeng 17 Platform Telemedicine, Gunakan Molnupiravir dan Paxlovid
Tribunnews.com/Rina Ayu Pancarini
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. 

TRIBUNNEWS.COM - Total kasus Covid-19 Omicron di Indonesia saat ini mencapai 414 kasus.

Penambahan terakhir dicatatkan Kementerian Kesehatan pada Senin (10/1/2022) dengan 75 kasus.

Sebanyak 114 orang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron, kini telah sembuh dan meninggalkan tempat karantina.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers mingguan Evaluasi PPKM yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).

Jumlah pasien yang sembuh ini merupakan 26 persen dari total jumlah 414 pasien Omicron di Indonesia.

"Dari jumlah kasus Omicron yakni ada 414 di Indonesia, sekarang kami juga sudah melakukan penelitian dari 414 ini yang masuk kategori sedang artinya membutuhkan perawatan dengan oksigen hanya 2 orang," terang Menkes.

Baca juga: Ahli Epidemiologi: Jangan Meremehkan Omicron, Itu Namanya Mengundang Badai

Baca juga: Setelah Virus Corona, Varian Delta, Omicron, Kini Ada Lagi Varian Baru Corona yang Namanya Deltacron

Menkes mengatakan, pasien konfirmasi Omicron tidak membutuhkan perawatan yang serius di RS.

Berita Rekomendasi

Pasien hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan diberikan suplemen vitamin maupun obat terapi tambahan.

Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah strategi menyikapi situasi tersebut, diantaranya dengan menggandeng 17 platform telemedicine.

17 platform telemedicine itu nantinya akan memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah untuk mempercepat proses kesembuhan.

Platform tersebut yaitu Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular.

“Kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada Delta, tetapi yang dirawat lebih sedikit. Sehingga strategi layanan dari Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS,” tutur Menkes, dalam keterangannya.

Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 untuk Siapa Saja? Ini 5 Jenis Vaksin Booster yang Disetujui BPOM

Baca juga: Cara Cek Tiket dan Jadwal Vaksinasi Booster di Aplikasi PeduliLindungi dan pedulilindungi.id

Kedepannya, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 gejala ringan.

Keduanya juga telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat Amerika Serikat (FDA).

Saat ini Molnupiravir juga sudah mendapatkan EUA dari BPOM dan akan segera digunakan, sementara Plaxlovid sedang dalam proses mendapatkan EUA dari Badan POM.

Melalui sejumlah langkah antisipasi yang telah disiapkan oleh pemerintah, Menkes meyakini gelombang kenaikan kasus akibat Omicron bisa cepat dikendalikan.

“Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron, jangan panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik. Pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya juga cepat. Yang penting jaga prokes, disiplin melakukan surveilans dan percepat vaksinasi bagi yang belum dapat vaksinasi,” pungkasnya.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas