Perbedaan Gejala Varian Omicron dengan Flu Biasa, Cenderung Serupa, Ini Pencegahannya!
Ini perbedaan gejala varian Omicro dengan flu biasa yang disebut-sebut cenderung serupa. Simak pencegahan varian Omicron berikut ini.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut perbedaan gejala varian Omicron dengan flu biasa.
Disebut-sebut, gejala varian Omicron cenderung serupa dengan flu biasa.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, pakar epidemiologi di AS, Abdul El-Sayed, mengatakan gejala Omicron dan flu memiliki perbedaan yang sangat tipis, bahkan cenderung serupa.
Covid-19 dan flu sama-sama menimbulkan gejala pilek, batuk, demam, nyeri otot, muntah, mudah lelah, hingga diare.
Baca juga: Epidemiolog UI Pandu Riono: Varian Omicron Penyebarannya Cepat, Kasus Kesakitan Rendah
Baca juga: 5 Tingkat Gejala Covid-19, Pasien Omicron Tanpa Gejala Cukup Isolasi Mandiri di Rumah
Bedanya, seseorang yang terkena virus corona biasanya akan merasakan gejala sakit kepala dan batuk kering.
Tipisnya perbedaan gejala Omicron dan flu, El-Sayed memberikan tips untuk mengetahui risiko terpapar Covid-19 varian Omicron.
"Coba mulai mempertimbangkan juga apakah ada kemungkinan kontak erat dengan penderita Covid-19," katanya, seperti diberitakan CNN.
Jika berkontak erat dengan penderita Covid-19, segera lakukan isolasi mandiri dan tes Covid-19 agar dapat menentukan penanganannya.
Sementara itu, dikutip dari laman Kemenkes, varian Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam dengan tingkat penularan yang cepat.
Baca juga: Hadapi Lonjakan Omicron, Layanan Telemedicine Bantu Isolasi Mandiri Pasien
Baca juga: Omicron Sangat Mudah Menular, Dokter Ingatkan Agar Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Selain itu, varian Omicron memiliki tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah, begitupun tingkat keparahannya juga lebih rendah.
Sehingga pasien yang masuk ke rumah sakit lebih sedikit daripada pasien yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman).
Strategi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron ini sedikit berbeda dengan menghadapi gelombang Delta.
Gelombang Delta memiliki tingkat keparahan tinggi, sehingga pemerintah harus mempersiapkan rumah sakit dengan banyak tempat tidur.
Sedangkan Omicron ini yang tinggi adalah penularannya, tetapi keparahannya rendah.
Baca juga: Pengamat: Omicron Bikin Pasar Properti Kembali Berkonstraksi
Baca juga: Wali Kota Hendi Menduga Covid-19 Varian Omicron Sudah Menyebar di Kota Semarang
Dikutip dari Kompas.com, berikut perbedaan gejala Omicron dan flu biasa:
1. Nyeri tenggorokan dan gatal
Jika salah satu gejala yang dirasakan adalah nyeri tenggorokan dan gatal sebaiknya Anda melakukan pengecekan.
Pasalnya, nyeri tenggorokan dan gatal jarang dijumpai pada gejala flu biasa.
Sebaliknya, gejala ini ditemukan pada pasien terinfeksi varian Omicron.
2. Batuk kering
Penderita flu jarang bergejala batuk.
Sementara pada penderita virus corona varian sebelumnya, batuk kering menjadi salah satu indikasinya.
3. Kehilangan indera penciuman dan sesak napas atau napas pendek
Meskipun kedua gejala ini jarang ditemui pada pasien Omicron, namun jika Anda merasakannya besar kemungkinan Anda terinfeksi virus Covid-19 varian sebelumnya.
Baca juga: WHO Peringatkan soal Anak Omicron, Ada Indikasi Sebabkan Infeksi Lebih Serius dari Versi Asli
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, Ini Langkah-langkah Pencegahannya
Cara Pencegahan
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meminta kepada masyarakat untuk selalu tetap waspada dan hati-hati terhadap penyebaran varian Omicron.
Ia menyampaikan, dalam pencegahan penularan varian Omicron, masyarakat harus tetap memakai masker dan hindari kerumunan.
Hal tersebut dikarenakan varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan dengan varian lainnya.
Menkes Budi menambahkan, diusahakan masyarakat untuk bekerja di rumah.
Baca juga: Hamil Tua, Siti Badriah Positif Covid-19 Varian Omicron: Dikirain Masuk Angin
Baca juga: Anak Omicron Covid-19 Mulai Merebak, Analis Sebut Varian Siluman, Seberapa Mengkhawatirkan?
Kalau pun ada masyarakat yang tertular, kata Budi, tidak perlu panik dan segera lakukan isoman secara disiplin.
"Yang perlu ke rumah sakit kalau ada Lansia atau komorbid nya banyak, itu ke rumah sakit. Dan cepat-cepatlah divaksin untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menghadapi varian baru," kata Budi, dikutip dari laman Kemenkes.
(Tribunnews.com/Whiesa/Sri Juliati) (Kompas.com/Taufieq Renaldi Arfiansyah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.